²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah Indonesia resmi melakukan inbreng saham dengan mengalihkan saham Negara Republik Indonesia (Negara Rl) sejumlah 7,49 miliar saham Seri B. Jumlah tersebut senilai Rp 2,84 triliun atau mewakili 75,51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Semen Baturaja ke dalam saham Semen Indonesia

Langkah tersebut sebagai kelanjutan program integrasi BUMN Sub Klaster Semen melalui proses Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Transaksi inbreng saham ini tidak mengubah porsi kepemilikan negara atas saham pengendali di Semen Indonesia. Negara RI juga tetap memiliki 1 saham Seri A Dwiwarna di Semen Baturaja.

Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), Donny Arsal mengatakan, integrasi Semen Baturaja ke Semen Indonesia merupakan langkah besar untuk memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen dalam menghadapi tantangan pasar yang kompetitif.

Baca: Sah, Garuda Indonesia (GIAA) Disuntik Jokowi Rp 7,5 T

Menurutnya, pihaknya berhasil menciptakan nilai atas sinergi dari berbagai entitas di dalam grup sehingga menjadi competitive advantage dalam persaingan di industri semen.

Ia memaparkan, Semen Baturaja adalah kekuatan di Sumatra Bagian Selatan. Integrasi Semen Baturaja ke perseroan memiliki potensi sinergi yang sangat besar untuk mendukung posisi dan melengkapi footprint BUMN Sub Klaster Semen, khususnya di wilayah Sumatra.

"(Sumatera) merupakan pasar domestik terbesar kedua, memenangkan persaingan ketat dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan negara, serta memantapkan langkah SIG untuk menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di regional," kata Donny Arsal dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12/2022).

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirioatmodio mengatakan, Kementerian BUMN telah menyelesaikan salah satu milestone penting dari keseluruhan rencana transformasi BUMN untuk streamlining dan clustering Sub Klaster semen.

Baca: Saham Big Bank Loyo, Ga Jadi Ada Window Dressing?

"Sebagai sektor strategis, kita ingin mendorong BUMN Sub Klaster Semen sebagai penggerak industri semen yang berkelanjutan melalui optimalisasi distribusi, pemasaran, dan efisiensi produksi yang terkoordinasi secara regional dan nasional," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Tiko ini menyebut, Indonesia memiliki proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 yang paling sehat pada kisaran 4,5-5%, dimana pada kuartal IV tahun ini dava beli masyarakat berialan cukup cepat.

Pada tahun 2023 juga akan menjadi momen realisasi pembangunan Ibukota Negara sebagai katalis infrastruktur dan properti, serta berkontribusi pada pemulihan ekonomi. "Kita berharap dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun, industri semen pun segera pulih melalui inovasi, optimalisasi dan efisiensi untuk mengatasi beban biaya, menjaga struktur biaya dan konsistensi EBITDA", pungkasnya.

(rob/ayh) Next Article Industri Semen Terkini: Hanya 50% yang Terjual dari Kapasitas