
GOTO Tersingkir, Ini Jajaran 10 Emiten Terbesar Indonesia

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Para investor masih mencoba peruntungan dengan memiliki saham-saham dengan nilai kapitalisasi besar di pasar modal Indonesia.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih bertahan pada peringkat pertama. Nilai kapitalisasi pasar BCA masih menjadi yang terbesar, yaitu senilai Rp 1.050 triliun.
Selanjutnya, disusul oleh bank pelat merah yang berfokus pada pembiayaan mikro, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 747 triliun. Dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 467 triliun.
Mulai ramainya peminat emiten tambang, tercermin dari perusahaan batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang memiliki nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 465 triliun. Nilai kapitalisasi pasar tersebut setara dengan 4,98% dari total kapitalisasi bursa saham Tanah Air.
Kemudian, peringkat selanjutnya ditempati oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 365 triliun. Sementara PT Astra International Tbk (ASII) menempati posisi berikutnya dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 234 triliun.
Selanjutnya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menempati peringkat ketujuh dengan kapitalisasi pasar senilai Rp 216 triliun.
Kemudian, emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berada pada peringkat kedelapan dengan kapitalisasi pasar Rp 186 triliun. Dan disusul oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) pada peringkat kesembilan dengan market cap Rp 181 triliun.
Terkini, emiten batu bara milik Garibaldi Thohir, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) masuk dalam jajaran 10 besar emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 124 triliun.
Nilai kapitalisasi tersebut setara dengan 1,33% dari total kapitalisasi pasar bursa yang mencapai Rp9.331 triliun. Bahkan, nilai kapitalisasi pasar tersebut telah menggeser saham emiten startup, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) lantaran sahamnya melemah beberapa pekan terakhir.
(rob/ayh) Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat