²©²ÊÍøÕ¾

Harga Gas Jeblok ke Level Terendah Setahun, Batu Bara Nyusul?

Maesaroh, ²©²ÊÍøÕ¾
05 January 2023 06:45
Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)
Foto: Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga batu menggeliat kembali. Pada perdagangan Rabu (4/1/2023), harga batu kontrak Februari di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 363,70 per ton. Harganya menguat 0,85% dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam sepekan, harga batu bara anjlok 3,2% secara point to point. Dalam sebulan, harga batu bara juga jeblok 7,3% sementara dalam setahun melesat 140,2%.

Kendati menggeliat, harga batu bara terancam melemah karena sejumlah faktor. Banyaknya sentimen negatif juga bisa bisa membuat batu bara terjungkal kembali.ÌýSejumlah faktor dan sentimen negatif di antaranya terus anjloknya harga gas, pasokan batu bara yang memadai, serta kembali eratnya hubungan China dan Australia.


Seperti diketahui, harga gas terjun bebas ke level terendah dalam setahun terakhir.ÌýÌýHarga gas alam EU Dutch TTF (EUR) anjlok ke 65,02 euro per megawatt-jam (MWh). Harga tersebut jatuh 10,62% sehari, ambruk 19% sepekan, dan jeblok 54,4% sebulan.Ìý Harga tersebut bahkan menjadi yang terendah sejak akhir Oktober 2021 atau setahun lebih.

Analis dari ICIS, Tom Marzec-Manser, memperkirakan harga gas masih akan melandai setidaknya hingga akhir Januari 2023. Pasokan yang mencukupi serta cuaca yang lebih bersahabat di Eropa membuat penggunaan gas berkurang.

"Pelaku pasar kini percaya diri jika ada cukup pasokan gas untuk beberapa bulan ke depan. Kekhawatiran yang terjadi pada Agustus lalu yakni bahwa Eropa akan mengakhiri musim dingin dengan pasokan gas yang sangat menipis tidak terbukti," tutur Manser, dikutip dari Financial Times.

Gas Infrastructure Europe melaporkan jika rata-rata pasokan gas di Eropa mencapai 83,37% dari kapasitas, 30% lebih tinggi dibandingkan 2021.ÌýÌýRata-rata suhu di sejumlah wilayah Eropa berada di atas 8 derajat Celcius dibandingkan musim-musim dingin sebelumnya.

Suhu di Prancis dan Spanyol bahkan mencapai 20 derajat Celcius hingga awal tahun 2023.ÌýDengan suhu yang lebih hangat dan pasokan mencukupi, harga gas pun semakin jatuh. Kondisi ini bisa berimbas kepada harga batu bara yang menjadi energi alternatifnya.

Harga batu bara juga terancam kembali melandai karena pasokan yang mencukupi.ÌýDilansir dari Montel, pasokan batu bara di pelabuhan di bagian barat laut Eropa yakni Amsterdam, Rotterdam, dan Antwerp (ARA) menjadi 6,4 juta ton, meningkat 2% pekan lalu.

Pasokan tersebut adalah yang tertinggi sejak 26 September 2022, atau tertinggi dalam tiga bulan lebih.ÌýPengiriman batu bara terus mengalir ke pelabuhan Amsterdam dan Rotterdam.

"Ini jelas bukan kondisi terbaik untuk memulai awal tahun. Cuaca masih menjadi faktor utama. Vessel terus berdatangan, jadi pasokan aman," tutur salah satu sumber Montel.

Satu faktor lain yang bisa menekan harga batu bara adalah kembali eratnya hubungan China-Australia.

Dilansir dari Reuters, China sudah mengizinkan tiga BUMN mereka dan perusahaan bajaÌý mereka untuk kembali mengimpor batu bara dari Australia. JIka terlaksana maka ini akan menjadi impor perdana dalam jumlah besar sejak 2020.
Sebagai catatan, pada Oktober 2020, China mengumumkan larangan impor batu bara dari Australia. Larangan impor akan dilakukan secara bertahap.

Kebijakan itu dikeluarkan setelah Australia melarang Huawei membangun jaringan 5G di negara tersebut serta sikap Melbourne yang mendukung seruan untuk penyelidikan internasional tentang penanganan virus corona (Covid-19) di China.

Australia merupakan pemasok batu bara terbesar kedua bagi China dengan porsi 30%.

Pada Januari-Agustus 2020 atau sebelum pengumuman larangan impor, Australia mengirim batu bara sebanyak 31,6 juta ton metalurgi dan 38,6 juta ton batu bara Thermal.

Jika Australia dan China kembali mesra maka persoalan pasokan di pasar global bisa semakin memudar.

Terlebih, pasokan dari India juga terus meningkat. Produksi batu bara India mencapai 607,97 juta ton pada April-Desember 2021.Ìý Jumlah tersebut melonjak 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Ìý522,34 juta ton.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA

Ìý

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular