²©²ÊÍøÕ¾

Analisis Teknikal

Mantul Setelah Jenuh Jual, IHSG Mampu Lanjut Gak Hari Ini ?

Putra, ²©²ÊÍøÕ¾
13 January 2023 06:25
Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,69% dan ditutup di 6.629,93 pada perdagangan Kamis (12/1/2023).

Kenaikan IHSG yang cukup signifikan juga terimbas oleh kinerja mayoritas indeks saham Asia serta Wall Street yang menguat kemarin.

Kenaikan sebanyak 295 saham sudah cukup mengantarkan IHSG kembali ke level psikologis 6.600 meskipun asing masih tetap net sell Rp 221 miliar di pasar reguler.

Semua saham bank kakap kompak berakhir di zona hijau sehingga membuat IHSG turut terdongkrak. Harga saham BMRI dan BBRI bahkan menguat lebih dari 2%.

Rilis data inflasi AS di bulan Desember yang naik 6,5% year on year (yoy) sesuai dengan ekspektasi pasar. Selain sesuai dengan ekspektasi pasar, laju inflasi juga melandai dari bulan sebelumnya yang mencapai 7,1% yoy.

Dengan inflasi yang konsisten melandai sejak semester II-2022, pelaku pasar mulai memprediksi bahwa akhir dari periode kenaikan suku bunga acuan yang agresif semakin terlihat dan aset-aset berisiko bisa diuntungkan.

Setelah menguat cukup tinggi kemarin, bagaimana prospek arah gerak IHSG hari ini?

Analisis Teknikal

teknikalFoto: Teknikal
teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks berhasil ditutup di atas batas bawah BB terdekat di 6.586.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI cenderung naik ke 36,34 tetapi masih berada di dekat area jenuh jualnya.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MA 12 masih berada di bawah MA 26 dan bar histogram bergerak di area negatif.

Melihat berbagai indikator teknikal yang menunjukkan IHSG berpotensi terkonsolidasi di area 6.600-6.700 terlebih dahulu.


(trp/trp) Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular