
Pengumuman! Mitratel Akuisisi 997 Menara Indosat

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) melakukan akusisi 997 menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Hal itu dilakukan melalui perjanjian penjualan bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA).
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, aksi korporasi tersebut akan menambah aset dan tenant Mitratel, antara lain IOH dan penyewa Menara dari mitra bisnis lainnya. Adapun, transaksi antara Mitratel dan IOH itu diproyeksikan rampung pada kuartal pertama 2023.
"Penambahan sebanyak 997 menara telekomunikasi ini memperkuat ekosistem Mitratel di bisnis menara telekomunikasi serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi seluruh operator telekomunikasi serta mengakselerasi peluang pertumbuhan kolokasi menara Mitratel serta menyokong serangkaian usaha Mitratel untuk pengembangan bisnis menjadi end-to-end Digital Infrastructure Company," kata Teddy dalam keterangannya, Senin (20/2).
Kesepakatan tersebut diyakini memberikan manfaat untuk pertumbuhan bisnis berkelanjutan untuk Mitratel dan IOH. "Mitratel berupaya menjadi perusahaan yang berorientasi pada Leading Sustainable Growth. Perjanjian CSPA dengan IOH melanjutkan pertumbuhan anorganik di tahun-tahun sebelumnya," ucapnya.
Teddy menyebut, pada 2022, perseroan juga mengakuisisi menara telekomunikasi sebanyak 6.088 unit dan 6.012 kilometer (km) fiber optic.
Sejalan dengan akuisisi menara, MTEL juga menjalankan program peningkatan tenancy ratio melalui penyediaan konektivitas berkapasitas tinggi dengan penggelaran fiber optic dan layanan satelit, serta penyediaan daya (power to tower) yang akan memberikan dukungan penuh kepada operator telekomunikasi.
Kedepan, kata Teddy pertumbuhan pendapatan perseroan diyakini akan tumbuh di atas rata-rata industri dengan adanya aksi korporasi akusisi ini yang dibarengi dengan peningkatan tenancy ratio.
"Perseroan juga meyakini tingkat profitabilitas yaitu margin EBITDA kian meningkat seiring peluang pertumbuhan kolokasi menara," imbuhnya.
Secara konsolidasi, Mitratel pada Sembilan Bulan pertama 2022 mencetak margin EBITDA sebesar 78,5%, atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 75,7%. Bahkan margin EBITDA dari segmen penyewaan menara telekomunikasi tercatat sebesar 85.2%.
Lebih lanjut Teddy menjelaskan, akuisisi ini merupakan kesempatan yang baik untuk mendapatkan ratusan aset menara telekomunikasi dengan spesifikasi dan lokasi strategis dalam rentang waktu yang cukup singkat yang tidak dapat dicapai dengan pengembangan organik.
"Fokus Mitratel bergerak untuk meningkatkan fundamental melalui monetisasi aset. Mitratel sebagai Tower Provider akan terus agresif memonetisasi asetnya sehingga membuka peluang pertumbuhan bisnis di masa mendatang," pungkasnya.
(RCI/dhf) Next Article Mitratel Sekarang Fokus Bisnis Tower! Ternyata Ini Alasannya
