²©²ÊÍøÕ¾

India Umumkan Aturan Darurat Soal Batu Bara, RI Bakal Untung?

mae, ²©²ÊÍøÕ¾
21 February 2023 06:50
Tambang batu bara di  Ahmedabad, India
Foto: Reuters

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah India mengeluarkan peraturan darurat yang meminta produsen listrik yang menggunakanÌýbatu bara impor (ICB) untuk berproduksi secara penuh. Mereka juga diminta untuk menjual dengan segera produksi mereka.

Peraturan itu dikeluarkan sebagai antisipasi lonjakan permintaan listrik selama musim panas, April tahun ini.

Aturan ini akan berlaku pada 16 Maret 2023 mendatang guna memberikan waktu bagi produsen pengelola pembangkit listrik untuk mengimpor batu bara menjelang lonjakan konsumsi.
Aturan ini akan berakhir pada 15 Juni 2023.

"Untuk memastikan ketersediaan listrik dan memenuhi permintaan, pembangkit listrik ICB harus dinaikkan (produksinya). Demi kepentingan yang lebih besar dan memastikan pembangkit optimal dari ICB plant, arahan ini dikeluarkan di bawah Section-11 of The Electricity Act 2003 yakni bahwa semua pembangit ICB harus beroperasi dengan kapasitas penuh," demikian tulis aturan darurat tersebur, dikutip dari Money Control.

Aturan ini dikeluarkan karena India tidak ingin mengulangi pengalaman yang sama pada tahun lalu di mana mereka ditimpa krisis energi.

Pada Mei 2022, gelombang panas menerjang India sehingga permintaan pendingin ruangan melonjak.

Pasokan batu bara di pembangkit listrik mereka pun dengan cepat berkurang bahkan dalam kondisi kritis. India pun mewajibkan pembangkit listrik batu bara impor untuk impor secepatnya demi meningkatkan pasokan.

Seperti diketahui, India menggantungkan sekitar 70% pasokan listrik mereka dari pembangkit batu bara. India diperkirakan akan membakar 8% lebih banyak batu bara pada tahun fiskal 2023/2024.

Dikutip dari Reuters, Kementerian Listrik India memperkirakan permintaan listrik akan mencapai puncaknya pada April tahun ini dengan kebutuhan mencapai 229 Giga Watt (GW).

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pembangkit listrik batu bara diharapkan bisa menyumbang 193 GW.

Banyak dari pembangkit yang menggunakan impor atau ICB tidak beroperasi penuh saat ini karena sulit bersaing dengan mereka yang menggunakan batu bara domestik.

Pembangkit tersebut di antaranya dimiliki oleh Adani Power dan Tata Power.

Harga batu bara yang sempat menjulang sepanjang tahun lalu membuat ongkos pembangkit yang menggunakan batu bara impor sulit bersaing karena harga produksi yang lebih mahal.ÌýKapasitas pembangkit batu bara ICB diperkirakan mencapai 17 GW.

Indonesia saja bisa diuntungkan dari aturan baru di India mengingat Negara Bollywood adalah pasar terbesar batu bara RI.

India menggeser China sebagai pasar terbesar batu bara Indonesia pada 2022.ÌýÌýData Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan volume ekspor batu bara Indonesia pada 2022 menyentuh 360,29 juta ton. Volume ekspor tersebut naik 4,29% dibandingkan pada 2021.

Secara nilai, ekspor Indonesia melonjak 76,16% menjadi US$ 46,74 miliar atau setara dengan Rp 705Ìý triliun.

India mengimpor batu bara sebanyak 110,16 juta ton atau hampir 31% dari total. Volume tersebut melonjak 55,63% dibandingkan pada 2021 yang tercatat 70,78 juta ton.

Secara nilai, ekspor batu bara ke India melonjak 155,59% menjadi US$ 10,59 miliar pada 2022 atau setara dengan Rp 159,78 triliun.

Sebaliknya,Ìý permintaan batu bara RI dari China pada 2022 anjlok 35,8% menjadi 69,70 juta ton. Secara nilai, ekspor batu bara ke China juga jeblok 14,69% menjadi US$ 7,8 miliar.

Senada dengan India, pemerintah China juga mengumumkan kebijakan khusus terkait batu bara.Ìý Biro Energi Shanxi mengumumkan rencana untuk meningkatkan kapasitas batu bara di provinsi tersebut hingga 1,56 miliar pada 2023

Produksi batu bara diharapkan Ìýakan mencapai 1,4 miliar ton dengan jumlah perusahaan tambang 900.

Shanxi yang terletak di sebelah utara China menyumbang sekitar 25% dari total produksi batu bara Negara Tirai Bambu. Provinsi tersebut menghasilkan sekitar 1,2 miliar ton pada 2022.

Setidaknya terdapat 653 pertambangan batu bara di wilayah tersebut dengan kapasitas masing-masing sekitar 10 juta ton.

Kenaikan produksi dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang musim panas tahun ini. Seperti India, China juga mengalami krisis energi akibat gelombang panas.

Besarnya produksi batu bara China pada tahun ini menjadi salah satu alasan mengapa harga batu bara terus melemah.

Pada perdagangan Senin (20/2/2023), harga batu kontrak Maret di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 179,5 per ton. Harganya melemah 1,91% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Harga tersebut adalah yang terendah sejak 12 Januari 2022 atau 13 bulan terakhir.ÌýÌýPelemahan hari ini sekaligus memperpanjang tren negatif batu bara yang sudah melemah sejak Kamis pekan lalu. Dalam tiga hari terakhir, harga batu bara ambruk 8,4%.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
[email protected]

Ìý

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular