²©²ÊÍøÕ¾

Emiten Sandiaga Uno Terima Dividen Rp 2,6 T, Dari Siapa?

Zefanya Aprilia, ²©²ÊÍøÕ¾
Senin, 13/03/2023 16:50 WIB
Foto: ist

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perusahaan yang bergerak dibidang investasi milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp 60,9 triliun di tahun 2022. Nilai tersebut naik sekitar 8% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 56,3 triliun.

Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya mengatakan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) menjadi kontributor dividen terbesar di tahun lalu.

"Kami menyampaikan apresiasi atas kinerja luar biasa portofolio investasi seperti ADRO, MDKA, TBIG, MPMX dan portofolio lainnya, sehingga berhasil mengoptimalkan peluang bisnis yang ada dan menghasilkan setoran dividen yang menjadi rekor sepanjang usia Saratoga," ujarnya dalam keterangan resminya, Senin (13/3).


Michael menyebut, pada tahun 2022 dividen yang diperoleh dari perusahaan portofolio mencapai Rp 2,6 triliun. Pencapaian tersebut naik sebesar 57% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan menjadi rekor dividen terbesar yang pernah diperoleh Saratoga.

"Pertumbuhan NAV positif dan perolehan dividen juga menjadi salah satu bukti kemampuan SDM Saratoga dalam mengembangkan strategi investasi perusahaan ditengah situasi ekonomi yang penuh tekanan dan pasar modal yang volatile pada tahun 2022," tuturnya.

Michael menjabarkan, ditengah lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga, baik global maupun domestik, pada tahun 2022 Saratoga berhasil memangkas nilai utang menjadi Rp 1,6 triliun atau turun lebih dari 60% dibandingkan tahun 2021.

Hal ini juga menyebabkan utang bersih perusahaan berada di posisi yang cukup rendah, yaitu di Rp 688 miliar. Menurutnya, manajemen cashflow yang solid dan terukur, perseroan memiliki ruang yang terbuka lebar untuk mengoptimalkan setiap peluang investasi yang sesuai dengan DNA investasi perusahaan.

"Saratoga menutup tahun 2022 dengan dukungan modal yang solid, sehingga perusahaan memiliki ruang yang lebar dalam mengeksekusi strategi investasinya. Kami berharap peningkatkan portofolio investasi Saratoga akan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi Indonesia," kata Michael.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menambahkan, pada tahun 2022 rasio biaya operasional terhadap NAV sebesar 0,4 persen, sementara rasio pinjaman terhadap NAV turun menjadi 1,1% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 5,8%.

"Ditengah berbagai tekanan ekonomi dan meningkatnya risiko investasi di seluruh dunia, pada tahun 2022 manajemen berhasil menjaga rasio biaya operasional dan pinjaman pada batas yang sehat," pungkasnya.


(ayh)

e:banner stickystaticbanner -->