
Fitch Sebut Krisis SVB Tak Akan Menjalar ke Asia Pasifik

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Fitch sebagai lembaga rating menyatakan Asia lebih tahan terhadap risiko atas kegagalan perbankan Amerika Serikat (AS). Fitch menulis dalam sebuah catatan.
"Dampak langsung terhadap rating Fitch Asia Pacific (APAC) terhadap Sillicon Valley Bank and Signature bukanlah bagian dari profil kredit."
"Kegagalan kedua bank tersebut merupakan salah satu faktor dalam penilaian peringkat rating, namun hal ini sering diimbangi faktor struktural," lanjutnya, sebagaimana dilansir ²©²ÊÍøÕ¾ International Jumat (17/3/2023).
Penilaian Fitch terhadap perbankan di Asia Pasifik muncul bersamaan dengan pernyataan Janet Yellen, Menteri Keuangan Amerika Serikat (16/03/2023). Ia menyatakan tidak semua deposito yang tidak diasuransikan akan dilindungi dalam menghadapi potensi kegagalan perbankan di masa depan.
Fitch ratings juga melihat bahwa portfolio perbankan Asia Pacific memiliki valuasi risiko yang terukur.
Pada perdagangan bursa hari Jumat (17/03/2023), pasar Asia Pasifik dapat bernafas kembali setelah seminggu mengalami penurunan tajam dalam perdagangan yang volatile.
Selain itu, penutupan perdagangan di akhir minggu bursa Sydney juga mengalami peningkatan.
Kinerja Saham Perbankan di Bursa Sydney (17/03/2023) | Return |
Commonwealth Bank of Australia | +1,21% |
National Australia Bank | +1,65% |
Mitsubishi UFJ Financial Group | +0,75% |
Mizuho Financial Group | +1,58% |
Fitch memandang bahwa pemerintahan akan membantu bank digital untuk memitigasi risiko likuiditas ke depan. Fitch juga percaya bahwa lembaga pembuat aturan di Jepang dan Australia akan melakukan hal yang sama.
Langkah yang telah dilakukan perbankan Jepang melalui pengurangan aset yang berisiko seperti saham. Pemerintah Australia juga telah menyatakan bahwa akan menerapkan pengetatan manajemen risiko suku bunga.
"Kelayakan kredit dari perbankan yang di rating oleh Fitch mendapat pengaruh kuat dari dukungan pemerintah," tulis Fitch.
Fitch menambahkan bahwa portfolio perbankan Asia Pasifik telah divaluasi berbasiskan manajemen risiko. Selain itu perubahan kebijakan dari The Fed berupa menaikkan suku bunga, atau pun menurunkan lebih cepat dari prediksi, tidak akan berdampak signifikan ke bank Asia Pasifik.
"Umumnya, kami percaya ini akan memberikan kredit negatif untuk perbankan Asia Pasifik, mengingat pendapatan bunga akan lebih besar dari valuasi sekuritas, tetapi ini akan menyehatkan kualitas aset dan kita tidak memperkirakan akan berdampak signifikan terhadap rating perbankan," tutup Fitch.
(pap/pap) Next Article Ada Kabar Baik dari Fitch Ratings untuk Bank RI Cs, Apa Itu?