
Awas! IHSG Berisiko Merosot ke 6.700 di Sesi II

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,55% ke 6.724,774 pada perdagangan sesi I Senin (27/3/2023). Koreksi yang dialami IHSG bisa dikatakan wajar sebab pada pekan lalu mampu menguat cukup tajam.
Sebanyak 285 saham menguat, 223 saham melemah sementara 197 lainnya mendatar alias tidak berubah. Hingga istirahat siang, nilai transaksi mencapai sekitar Rp5,1 triliun dengan melibatkan 13,51 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 882 ribu kali.
IHSG cenderung masih akan mengalami fluktuasi pekan ini, akibat gonjang-ganjing yang melanda sektor perbankan di Barat yang memberikan sentimen negatif.
Secara teknikal dilihat pada grafik harian, IHSG membentuk pola Double Bottom, yang menjadi sinyal pembalikan arah. Ke depannya, IHSG bisa terus menguat tetapi harus mampu menembus konsisten di atas Neckline pola tersebut di kisaran 6.950.
![]() Foto: Refinitiv |
Untuk pergerakan harian, rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50) di kisaran 6.800 menjadi resisten terdekat, sekaligus target penguatan hari ini.
Penembusan konsisten ke atas MA 50 akan membuka ruang penguatan lebih jauh.
Namun, melihat indikator Stochastic pada grafik 1 jam yang sudah masuk wilayah jenuh beli (overbought), risiko koreksi IHSG juga cukup besar.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah ´Ç±¹±ð°ù²ú´Ç³Ü²µ³ó³ÙÌý(di atas 80) atau ´Ç±¹±ð°ù²õ´Ç±ô»åÌý(di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
IHSG pada perdagangan sesi I menembus ke bawah support di 6.730. Selama tertahan di bawahnya, ada risiko IHSG turun lebih jauh ke 6.700.
Namun jika mampu kembali ke atas support, IHSG berpeluang memangkas pelemahan ke kisaran 6.750.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA RESEARCH
(pap/pap) Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat