
Ga Pakai Rem! Harga CPO Nanjak Tiga Hari Beruntun

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau menguat di sesi awal perdagangan Rabu (29/3/2023). Penguatan sekaligus melanjutkan penguatan sejak perdagangan awal pekan.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan menguat 0,49% ke MYR 3.705 per ton pada pukul 09:05 WIB.Ìý Setelah mengalami tekanan cukup panjang akhirnya harga CPO kembali ke level psikologi 3.700-an.
Pada perdagangan Selasa (28/3/2023) harga CPO ditutup melesat 3,1% ke posisi MYR 3.687 per ton.ÌýDengan demikian, harga CPOÌýsudah naik tiga hari beruntun dan mampu mencatat kenaikan harian tertajam dalamÌýlima minggu terakhir.
Dalam sepekan, harga CPO mengaut 4,98%, dan dalam sebulan pelemahan terpangkas menjadi 10,99% dan melemah 11,67% secara tahunan.
Kenaikan harga CPO dipicu oleh sentimen positif di mana kabar terbaru menyebutkan minyak saingannya yakni minyak nabati menguat di tengah ekspektasi pengetatan pasokan.
"Kontrak melonjak mengikuti penguatan di pasar minyak nabati global dan pemulihan harga minyak mentah semalam," kata Anilkumar Bagani, kepala riset broker minyak nabati Sunvin Group yang berbasis di Mumbai dikutip Reuters.
Investor mengharapkan stok akhir Maret Malaysia turun di bawah 2 juta ton karena ekspor yang lebih tinggi dan produksi yang lebih rendah.
Pasokan diperkirakan akan turun lebih lanjut pada bulan April karena pembatasan ekspor Indonesia hingga akhir Ramadhan.
"Premi langka minyak sawit atas minyak lobak dan minyak bunga matahari kemungkinan akan berumur pendek dan harus mulai diperdagangkan dengan diskon setelah produsen utama Indonesia melonggarkan pembatasan ekspor setelah Ramadan," kata pelaku industri kepada Reuters.
Kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 naik 2,2%, sedangkan kontrak minyak sawit DCPcv1 menguat 2,7%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,1%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
Ìý
Sementara harga sainganya yang lain yakni minyak mentah dunia harus melemah pada perdagangan Selasa (28/3/2023) setelah reli di sesi sebelumnya, dengan pasar fokus pada perkembangan krisis perbankan dan indikasi penguatan permintaan di China.
Selain itu, Indonesia berencana untuk menetapkan harga referensi minyak sawit mentah untuk periode 1-15 April sebesar US$ 898,29 per ton.
Di sisi lain, Beberapa institusi melihat ekspor CPO Malaysia pada periode 1 - 25 Maret akan mengalami kenaikan yang signifikan.
Berdasarkan data surveyor kargo Intertek Testing Services pada Sabtu (25/3/2023) melaporkan bahwa ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-25 Maret naik 11,4% menjadi 1.151.224 ton dari 1.033.905 ton yang dikirim selama 1-25 Februari.
Kemudian AmSpec Agri Malaysia memproyeksikan ekspor melesat meroket nyaris 20% pada periode yang sama. Melihat prediksi tersebut, inilah yang mampu menopang harga CPO pasca tertekan akhir-akhir ini.
Ke depannya harga CPO diprediksi akan terus menurun oleh Fitch Ratings akibat peningkatan produksi. Fitch melihat rata-rata harga CPO akan turun ke US$ 700 per ton, cukup jauh di bawah harga saat ini di kisaran US$ 800 per ton.
Sementara,Indonesia mengirimkan 2,95 juta ton minyak sawit pada Januari, naik 35,2% dari tahun sebelumnya, kata asosiasi minyak sawit Indonesia dalam sebuah pernyataan.
Produksi minyak sawit mentah di produsen terbesar dunia mencapai 3,89 juta ton pada Januari, sementara persediaan turun 3,56% dari bulan sebelumnya menjadi 3,09 juta ton.
Menurut analis teknikalÌýReuters, Wang Tao mengungkapkan bahwa minyak kelapa sawit dapat meninjau kembali level terendah September 2022 di MYR 3.220 per ton pada kuartal berikutnya.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(aum/aum) Next Article Maaf Bos Sawit, Harga CPO Lesu di Awal Pekan, Nih Pemicunya!