²©²ÊÍøÕ¾

Harga Batu Bara Diramal Masih Segitu-gitu Aja

mae, ²©²ÊÍøÕ¾
03 April 2023 06:45
Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). Pemerintah memutuskan untuk menyetop ekspor batu bara pada 1–31 Januari 2022 guna menjamin terpenuhinya pasokan komoditas tersebut untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan independent power producer (IPP) dalam negeri. Kurangnya pasokan batubara dalam negeri ini akan berdampak kepada lebih dari 10 juta pelanggan PLN, mulai dari masyarakat umum hingga industri, di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan non-Jamali. (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (²©²ÊÍøÕ¾/ Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga batu bara menguat tipis pada pekan lalu tetapi kemungkinan akan sedikit melandai pada pekan ini. Kalaupun harga batu bara menguat maka kenaikannya diperkirakan hanya akan tipis-tipis saja.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (31/3/2023), harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup 2,93% ke posisi US$ 193 per ton.

Secara keseluruhan, harga batu bara menguat 0,34% pada pekan lalu.

Penguatan tersebut sekaligus memperpanjang tre positif batu bara. Pada pekan sebelumnya, harga pasir hitam juga melonjak 9,88%.

Kenaikan harga batu bara pada pekan lalu ditopang oleh meningkatnya permintaan dari wilayah Asia serta merangkaknya harga gas.

Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) melonjak 9,71% sehari dan 16,4% sepekan menjadi 47,84 euro per mega-watt hour (MWh) pada Jumat pekan lalu.

Namun, harga batu bara diperkirakan sulit menguat pada pekan ini. Kalaupun menguat, harga pasir hitam hanya akan naik tipis-tipis saja,

Harga pasir hitam akan sangat ditentukan oleh sejumlah data yang akan dirilis China, termasuk manufacturing PMI yang akan keluar hari ini.

Bila aktivitas manufaktur Tiongkok melonjak maka harga batu bara bisa terangkat.

Tiongkok adalah konsumen batu bara terbesar di dunia sehingga perkembangan di negara tersebut akan sangat menentukan harga pasir hitam.

Dikutip dari Reuters, impor batu bara China memang diperkirakan akan menembus 26,82 juta ton pada Maret 2023, tertinggi sejak Januari 2017.

Jumlah tersebut melonjak 41% dibandingkan bulan sebelumnya dan melesat 70% dibandingkan Maret 2022.

Namun, data baru menunjukkan industri baja China belum akan membaik.

Morgan Stanley memperkirakan harga bijih baja akan anjlok 28% hingga akhir 2023. Pelemahan harga terjadi karena lemahnya pertumbuhan dan produksi industri baja China.

Industri baja merupakan salah satu sektor yang paling menyerap batu bara dalam jumlah besar, terutama batu bara kokas.

Pasalnya, batu bara kokas menjadi salah satu komponen utama dalam peleburan baja.

Salah satu faktor utama yang bisa menyeret ke bawah harga batu bara adalah permintaan dari Eropa. Permintaan dari kawasan tersebut melandai karena pasokan yang memadai serta berkurangnya produksi listrik dari batu bara.

Sumber energi dari gas jadi pilihan karena harga gas yang makin murah.

Pasokan batu bara di pelabuhan utama Eropa ada dalam posisi tertinggi nya dalam sebulan terakhir.  Produksi listrik batu bara di di Jerman pada pekan yang berakhir 28 Maret tercatat 582,9 Gigawatt per hour (GWh).

Jumlah ini menurun 8% dibandingkan pekan sebelumnya serta 61% lebih rendah dibandingkan pekan yang sama pada 2022.

Dengan perlambatan ekonomi serta pasokan memadai maka permintaan batu bara Eropa diproyeksi melandai ke depan.

Permintaan di luar Eropa sebenarnya masih kuat, seperti tercermin dari meningkatnya ekspor.

Ekspor batu bara Australia diperkirakan mencapai 30,3 juta ton pada Maret, naik 12,8% dibandingkan bulan sebelumnya.

Ekspor batu bara Amerika Serikat diperkirakan 9,8 juta ton pada Februari 2023.

Jumlah tersebut naik 18,8% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm) tetapi turun 5,1% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Ekspor dari Kolombia naik 6,8% (mtm) dan 6,2% yoy) menjadi 5,3 juta ton pada Februari.

Sementara itu, konsumen terbesar kedua batu bara di dunia India melaporkan peningkatan produksi yang sangat tajam.

Produksi batu bara di India menyentuh 892,1 juta ton pada tahun fiskal 2022/2023, jauh di atas tahun sebelumnya yang tercatat 876,73 juta ton.

Produsen utama mereka, Coal India, memproduksi 703,4 juta ton batu bara atau naik 13% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 622,6 juta ton.

Dengan produksi menembus 703,4 juta ton artinya Coal India mampu memenuhi target produksi mereka. Ini adalah kali pertama Coal India mampu memenuhi target dalam 17 tahun terakhir.

Kenaikan produksi batu bara bisa membuat India mengurangi impor sehingga harga batu bara bisa tertekan.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(mae/mae) Next Article India Jadi Tumpuan Besar untuk Genjot Harga Batu Bara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular