
Pakai Strategi Ini, Reliance Group Siap Hadapi Gejolak Pasar

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Industri keuangan tengah dihadapkan berbagai tantangan seiring dengan terjadinya gejolak ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini ditandai dengan kolapsnya sejumlah bank besar dunia yang ditenggarai oleh kenaikan suku bunga acuan hingga kejatuhan aset kripto.
Meski kondisi ekonomi di Indonesia masih terbilang kondusif dan berbagai sektor industri mampu menjaga dan meningkatkan pertumbuhan binsis, para pelaku tetap perlu mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi. Hal ini diungkapkan oleh Founder and Group Chairman Reliance Group Anton Budidjaja. Di samping itu, kata Anton, para pelaku juga perlu mengembangkan strategi untuk mengantisipasi dampak negatif tersebut.
Sebagai salah satu pemain di industri keuangan, Anton mengungkapkan, Reliance Group telah menentukan fokus bisnis melalui filosofi "business with purpose" demi menjaga pertumbuhan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan menjalankan bisnis tidak fokus kepada keuntungan semata, melainkan tetap memperhatikan faktor sosial dan keberlanjutan bisnis.
"Hal ini dapat membantu perusahaan membangun hubungan yang baik dengan para pelanggan dan investor serta memperkuat reputasi perusahaan di mata masyarakat," ungkap dia kepada ²©²ÊÍøÕ¾ beberapa waktu lalu.
Anton menegaskan bahwa dalam situasi seperti ini, penting untuk memantau kondisi pasar dan beradaptasi dengan cepat dengan perubahan yang terjadi. Menurutnya, perusahaan juga harus memastikan telah memiliki sumber daya dan kemampuan cukup untuk mengatasi dengan baik situasi yang tidak pasti dan menghadapi tantangan yang mungkin muncul.
Reliance Group pun telah menyiapkan strategi dalam menjaga pertumbuhan bisnis di tengah tantangan tersebut. Antara lain mengembangkan portofolio investasi yang lebih diversifikasi, mengelola risiko dengan lebih baik, dan memperkuat fundamental bisnis.
"Selain itu, perusahaan juga mempertimbangkan pemanfaatan teknologi terkini dalam manajemen investasi dan membangun hubungan yang lebih erat dengan klien dan mitra bisnisnya," lanjut dia.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan berbagai tantangan telah dihadapi Reliance Group selama 20 tahun berkiprah. Namun, Reliance Group tetap mampu menjaga pertumbuhan dengan strategi bisnis yang diterapkan, yakni masuk ke sektor bisnis kelas menengah ke bawah.
"Sektor tersebut merupakan sektor yang telah terbukti dapat bertahan dan sangat kuat dalam menghadapi segala tantangan, termasuk krisis ekonomi dan pandemi Covid-19," jelas Anton.
Selain karena sektor bisnis, kata Anton, strategi lain yang juga diterapkan dalam menghadapi tantangan, yaitu diversifikasi bisnis, melakukan inovasi dan pengembangan produk, mengadopsi teknologi digital, menerapkan tata kelola bisnis yang baik, fokus pada pelanggan, hingga terlibat dalam kegiatan sosial dan lingkungan.
Sebagai informasi, Reliance Group merupakan perseroan yang bergerak di sektor jasa keuangan dengan mengintegrasikan bidang investasi, proteksi, dan pembiayaan. Memiliki konsep One Stop Shopping Financial Solution, Reliance Group memiliki anak usaha di bidang sekuritas, asuransi,pembiayaan, manajer investasi, perbankan, dan modal ventura.
(dpu/dpu) Next Article Unik, Reliance Sekuritas (RELI) Caplok Saham Induknya Sendiri
