²©²ÊÍøÕ¾

Baru Awal Pekan, Harga CPO Sudah Gak Semangat

Aulia Mutiara Hatia Putri, ²©²ÊÍøÕ¾
15 May 2023 10:27
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau terkoreksi di sesi awal perdagangan awal pekan Senin (15/5/2023)).

Pelemahan hari ini melanjutkan koreksi sejak pekan lalu di tengah penantian pelaku pasar terkait data neraca perdagangan Indonesia hari ini.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau melemah 1,86% ke posisi MYR 3.580 per ton pada pukul 10:15 WIB. Lesunya harga CPO akhir-akhir ini membawanya turun ke level 3.500-an setelah sempat mulai naik ke level MYR 3.700.

Pada perdagangan akhir pekan Jumat (12/4/2023) harga CPO ditutup menguat 1,25% ke posisi MYR 3.648 per ton. Dengan ini, pekan lalu harga CPO mampu mencatatkan kinerja cukup baik dengan penguatan 1,31% sepekan.

Jika dilihat secara bulanan harga CPO terpantau melesat 9,29%. Namun masih longsor 12,6% secara tahunan.

Ìý

Lesunya harga CPO terjadi di tengah sentimen negatif yang masih menyelimuti pasar. Para pelaku pasar tengah menanti data ekspor untuk periode ekspor 1-15 Mei yang bakal rilis hari ini untuk menentukan nasib CPO ke depan.

Selain data ekspor impor, para pelaku pasar juga kini tengah diselimuti kekhawatiran akan pasar energi yang kembali melemah.

"Rumor produksi yang lebih tinggi untuk Mei di Indonesia bertahan di pasar dan pemain juga berhati-hati pada pasar energi yang lemah," kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur dikutip dari Reuters.

Harga minyak akhir pekan lalu diketahui tergelincir karena kekhawatiran ekonomi baru di Amerika Serikat dan China menghidupkan kembali kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan bahan bakar di dua konsumen minyak terbesar dunia.

Minyak mentah berjangka yang lebih lemah membuat kelapa sawit menjadi pilihan yang kurang menarik untuk bahan baku biodiesel.

Diketahui harga minyak saingannya pada akhir pekan lalu kontrak soyoil paling aktif Dalian DBYcv1 turun 1,5%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 kehilangan 2,6%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,5%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.

Beberapa produsen minyak sawit terbesar Malaysia tidak mempekerjakan pekerja dari Bangladesh karena kekhawatiran atas praktik eksploitatif selama perekrutan, kata perusahaan dan konsultan tenaga kerja kepada Reuters.

Hal ini juga memicu kekhawatiran akan kekurangan tenaga kerja di produsen terbesar kedua di dunia itu.

Sementara itu, data dari kelompok industri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat bahwa ekspor minyak sawit Indonesia, termasuk produk olahan, naik 9% per tahun menjadi 2,64 juta ton pada Maret.

Impor minyak sawit India pada April merosot 30% dari bulan sebelumnya hingga mencapai level terendah 14 bulan. Ini dipicu oleh premium atas minyak lunak pesaing mendorong pembeli untuk beralih ke minyak bunga matahari dan minyak kedelai.

Menurut analis teknikal Wong Tao yang dikutip Reuters, pada perdagangan hari ini harga CPO dapat mencapai target MYR 3.707 per ton, sementara titik support bawahnya berada di kisaran MYR 3.627 atau MYR 3.498 per ton.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(aum/aum) Next Article Pasar Dilanda Aksi Beli Gila-gilaan, Harga CPO Nge-gas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular