
IHSG Kebakaran, 22 Saham Ini Sentuh ARB

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Beberapa saham terpantau ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi II Kamis (25/5/2023), saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah.
Hingga pukul 14:10 WIB, setidaknya ada 22 saham yang ambles dan sudah menyentuh ARB.
Berikut saham-saham yang ambles parah dan sudah menyentuh ARB pada perdagangan sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Saranacentral Bajatama | BAJA | 160 | -6,97% |
Hillcon | HILL | 2.270 | -6,96% |
Multistrada Arah Sarana | MASA | 4.410 | -6,96% |
Total Bangun Persada | TOTL | 322 | -6,93% |
Venteny Fortuna International | VTNY | 216 | -6,89% |
Pakuan | UANG | 328 | -6,81% |
Petrosea | PTRO | 5.125 | -6,81% |
Mitra Pack | PTMP | 124 | -6,76% |
IndoSterling Technomedia | TECH | 69 | -6,75% |
Visi Telekomunikasi Infrastruktur | GOLD | 390 | -6,69% |
Victoria Investama | VICO | 112 | -6,66% |
Mitra Energi Persada | KOPI | 630 | -6,66% |
Berkah Beton Sadaya | BEBS | 310 | -6,62% |
Sigma Energy Compressindo | SICO | 141 | -6,62% |
Grahaprima Suksesmandiri | GTRA | 312 | -6,58% |
Fuji Finance Indonesia | FUJI | 316 | -6,50% |
Bintang Samudera Mandiri Lines | BSML | 147 | -6,36% |
Jasa Berdikari Logistics | LAJU | 206 | -6,36% |
Makmur Berkah Amanda | AMAN | 210 | -6,25% |
Era Mandiri Cemerlang | IKAN | 61 | -6,15% |
Black Diamond Resources | COAL | 107 | -6,14% |
Grand House Mulia | HOMI | 535 | -6,14% |
Sumber: Refinitiv
Saham industri baja yakni PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) menjadi yang paling parah koreksinya pada sesi II hari ini yakni mencapai 6,97% ke posisi Rp 160/saham. Saham BAJA pun sudah menyentuh ARB.
Selain itu, masih ada beberapa saham IPO 2023 yang masuk ke jajaran saham ARB pada hari ini. Ada tiga saham IPO 2023 yang menyentuh ARB pada sesi II hari ini, yakni saham PT Hillcon Tbk (HILL), saham PT Mitra Pack Tbk (PTMP), dan saham PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU).
IHSG terpantau melemah 0,41% ke posisi 6.718,4 pada perdagangan sesi II hari ini. Investor cenderung khawatir dengan pembahasan terkait plafon utang Amerika Serikat (AS) yang mengalami kebuntuan.
Drama kebuntuan yang terjadi antara Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy dalam mencapai kesepakatan plafon utang masih menjadi fokus perhatian. Waktu yang semakin sempit untuk menghindari gagal bayar (default) menambah tekanan dalam negosiasi tersebut.
Ketidaksepakatan antara pihak Biden dan McCarthy, terutama terkait pemangkasan pengeluaran yang diminta oleh Partai Republik, menjadi masalah kunci dalam negosiasi. Pemerintah AS harus melakukan penghematan sebelum kenaikan plafon utang direstui, menurut pihak McCarthy. Namun, permintaan penghematan tersebut dianggap terlalu ekstrim oleh Presiden Biden.
Dampak dari kebuntuan dalam negosiasi plafon utang AS dapat menyebabkan ketidakpastian ekonomi global, termasuk Indonesia. Jika AS mengalami gagal bayar, ekonomi dunia akan terpengaruh secara luas.
Pesanan untuk pabrik China yang menjual barang elektronik ke AS bisa menyusut, investor akan menderita kerugian, dan perusahaan-perusahaan di negara lain mungkin tidak dapat lagi menggunakan dolar sebagai mata uang alternatif.
Dalam konteks Indonesia, terdapat dampak positif dan negatif. Jika AS gagal bayar, investor mungkin akan mencari aset yang lebih aman, sehingga bank sentral AS harus meningkatkan suku bunga acuan.
Hal ini dapat mempengaruhi suku bunga di Indonesia dan menghambat penyaluran kredit perbankan. Rasio risiko kredit bermasalah juga berpotensi naik.
Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa gagal bayar AS tidak akan berdampak signifikan pada industri perbankan Indonesia. Margin bunga bersih dan rasio kecukupan modal perbankan di Indonesia dikatakan masih tinggi, yang menunjukkan kestabilan sektor perbankan.
Di lain sisi, investor cenderung wait and see menanti pengumuman hasil RDG BI pada hari ini. BI diproyeksi akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.
Konsensus pasar yang dihimpun ²©²ÊÍøÕ¾ memproyeksi bank sentral Tanah Air tersebut akan kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%.
Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.
Kubu MH Thamrin sudah mengerek suku bunga sebesar 225 bps dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada Januari tahun ini. Suku bunga kemudian dipertahankan pada level tersebut pada pertemuan Februari, Maret, dan April.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd) Next Article Baru Sesi I, 15 Saham Ini Sudah ARB Aja