²©²ÊÍøÕ¾

Analisis Teknikal

Volatilitas Tinggi, IHSG Berusaha Bertahan di Level 6.600

Putra, ²©²ÊÍøÕ¾
07 June 2023 06:35
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatil sepanjang perdagangan Selasa (6/6/2023). Berayun dari zona merah ke hijau, IHSG akhirnya ditutup kembali di area pelemahan di penghujung perdagangan.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melemah 0,22% menjadi 6.618,92.

IHSG hari ini dibuka di zona merah kemudian bergerak fluktuatif hingga menyentuh titik tertinggi di level 6.677,56 sebelum akhirnya ditutup koreksi. Dalam lima hari perdagangan IHSG masih terkoreksi 1,02%. Selain itu, secara year to date (ytd) indeks membukukan koreksi sebesar 3,38%.

Pada perdagangan hari ini melibatkan sekitar 28 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,47 juta kali. Selain itu, nilai perdagangan tercatat mencapai Rp. 11,8 triliun lebih. Hingga sore ini terdapat 316 saham yang menguat, 226 saham melemah sementara 194 lainnya stagnan.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv, empat sektor melemah dengan sektor Energi menjadi yang paling merugikan indeks turun 3,5%. Saham emiten batubara PT Bayan Resources Tbk. menjadi saham yang paling memberatkan IHSG yakni sebesar 25,4 indeks poin.

Adapun lima saham dengan kapitalisasi raksasa yang menjadi leader IHSG berdasarkan bobot indeks ponnya adalah sebagai berikut:

1. PT Bayan Resources Tbk (-25,4)

2. PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk (-11,5)

3. PT Bank Central Asia Tbk (-3,5)

4. PT Bank Mandiri Tbk (-2,3)

5. PT Transcoal Pacifik Tbk (-2,1)

Investor saat ini cenderung wait and see terkait kebijakan The Fed, 13-14 Juni mendatang. Meskipun sinyal kenaikan suku bunga terlihat jelas pasca rilis data tenaga kerja yang masih kuat pekan lalu.

Departemen Tenaga Kerja pada Jumat (2/6/2023) melaporkan daftar gaji di sektor publik dan swasta meningkat sebesar 339.000 untuk bulan tersebut, lebih baik dari perkiraan Dow Jones yakni sebesar 190.000 dan mencatatkan pertumbuhan pekerjaan positif selama 29 bulan berturut-turut.

Sementara itu, tingkat pengangguran berada di 3,7% dibandingkan perkiraan 3,5%, tepat di atas level terendah sejak 1969. Data ini tentu saja menjadi hal yang penting untuk menjadi pertimbangan The Fed terkait kebijakan suku bunganya ke depan.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) Mei mengalami inflasi sebesar 4% (year on year/yoy). Inflasi ini lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 4,33%.

Adapun, inflasi bulanan sebesar 0,09% (month to month/mtm) dan tahun kalender mencapai 1,10% (year to date/ytd). Hasil rilis inflasi ini sejalan dengan polling ekonom yang memperkirakan inflasi (year on year/yoy) menembus 4,20% pada Mei.

Inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan pada April yang tercatat 4,33%. Inflasi melandai karena harga barang akan kembali normal setelah melonjak pada periode Lebaran.

Investor masih akan memerhatikan volatilitas di pasar saham domestik yang tampak seiring pemberlakuan batas auto rejection bawah (ARB) 15% dari sebelumnya 7%. Selain kasus GOTO yang ARB 15% pada Senin, penurunan tajam saham BYAN 9%--yang punya market cap Rp446,67 T--di penghujung perdagangan turut membuat IHSG berbalik arah pada Selasa.

Dari dalam negeri, rilis cadangan devisa (cadev) Indonesia per Mei akan menjadi salah satu sentimen yang mewarnai pasar saham Tanah Air hari ini. Cadev RI diproyeksikan turun tipis menjadi US$144,0 miliar dari bulan sebelumnya US$144,2 miliar.

Dari luar negeri, neraca dagang China dan AS juga turut menjadi perhatian pasar.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan pivot point Fibonacci untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Selasa, IHSG membentuk candle inverted hammer, yang bisa menjadi indikasi pembalikan arah. Namun, volatilitas dan kegalaun pasar akhir-akhir ini bisa membuat indikator tersebut tidak bekerja seperti biasanya.

Saat ini, IHSG masih berada di atas level psikologis 6.600, kendati rentan kembali tertembus.

Namun, IHSG saat ini masih bertahan di atas support kuat, di kisaran 6.560.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI turun ke 34,44.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), grafik MACD berada di bawah garis sinyal dengan kecenderungan mulai melebar.

Hari ini, IHSG berpotensi kembali bergerak mixed dan menjajal support terdekat berupa level psikologis 6.600. Apabila tertembus, level support berikutnya berada di 6.560.

Adapun, area resistance untuk IHSG berada di 6.660.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp/trp) Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular