²©²ÊÍøÕ¾

Analisis Teknikal

Amerika - China Masih Panas, Kemana Arah Rupiah Hari Ini?

Tasya Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
06 July 2023 08:35
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (²©²ÊÍøÕ¾/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (²©²ÊÍøÕ¾/ Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perdagangan nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sehingga ditutup di bawah level psikologis Rp 15.000/US$.

Merujuk data Refinitiv, rupiah di pasar spot ada ditutup di posisi Rp 15.010/US$. Rupiah terkoreksi 0,13% pada Rabu (5/7). Posisi penutupan kemarin adalah yang terendah sejak 30 Maret 2023 atau 3 bulan lebih.

Pelemahan kemarin juga menjadi kabar buruk setelah mata uang Garuda menguat Selasa. Melemah nya mata uang rupiah sejalan dengan ambruk nya mata uang Asia lainnya, dari peso Filipina, baht Thailand, yen Jepang, won Korea, hingga dolar Singapura.

Ambruk nya rupiah dan mata uang Asia lainnya disebabkan oleh ketegangan China dan Amerika Serikat (AS) terkait ekspor bahan chip semi konduktor.

Melansir Wall Street Journal(WSJ), Senin (4/7), China menerapkan pembatasan ekspor pada dua mineral yang menurut AS sangat penting untuk produksi semikonduktor, sistem rudal, dan sel surya. Ini bisa jadi bentuk pamer 'otot' ala China menjelang pembicaraan ekonomi antara dua negara tersebut.

Mineral yang dimaksud, yakni gallium dan germanium, bersama dengan lebih dari lusinan material terkait lainnya akan tunduk pada kontrol ekspor yang tidak dijelaskan secara rinci mulai 1 Agustus mendatang, seperti yang diumumkan oleh Kementerian Perdagangan Beijing pada Senin.

Ketegangan AS dan China tersebut membuat pelaku pasar keuangan global khawatir sehingga investor menarik modal dan investasi mereka dari Asia dan Emerging Market. Capital outflow pun membuat mata uang rupiah goyang.

Eko Listiyanto, Wakil Direktur INDEF, memandang dinamika rupiah disebabkan oleh tantangan global sepanjang 2023 ini. Kendati begitu, beliau menambahkan pergerakan rupiah akan cukup stabil berada di kisaran Rp 15.000/US$.

Eko mengatakan, "Dari sisi nilai tukar fluktuasi nya, tidak seganas tahun lalu sampai akhir tahun." Secara jangka panjang, beliau merasa mata uang rupiah akan cukup stabil yang didukung oleh penurunan inflasi yang konsisten.

Disisi lain, dini hari tadi the Fed mengeluarkan risalah FOMC yang berisi isyarat kenaikan suku bunga tetapi dalam tingkatan yang lebih rendah atau tempo yang lebih lambat.

Berdasarkan risalah tersebut, hanya dua dari 18 partisipan yang menginginkan kenaikan sekali lagi. Sebanyak 12 partisipan menginginkan kenaikan dua kali lagi atau lebih.

Investor akan mencerna isi risalah rapat FOMC The Fed yang memuat diskusi pada pertemuan Juni lalu yang dirilis pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Sejauh ini berbagai perkembangan terbaru dan 'panas' dari China dan Amerika Serikat juga bisa menjadi sentimen penggerak pasar keuangan hari ini.

Teknikal Rupiah
Secara teknikal dalam basis waktu satu jam, pergerakan rupiah kemarin kembali ke atas level psikologis Rp15.000/US$, menunjukkan adanya pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Dengan begitu, level psikologis Rp15.000 menjadi level support yang potensi diuji dalam jangka pendek. Level tersebut juga cukup sakral karena bertepatan dengan triple garis rata-rata selama 100 jam atau moving average (MA100).

Sementara, untuk resistance terdekat berada di Rp15.030/US$ yang perlu diwaspadai karena bisa menjadi target pelemahan rupiah dalam jangka pendek. Level tersebut didapatkan dari bertepatan dengan garis rata-rata selama 200 jam atau moving average 20 (MA20).

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
[email protected]Ìý


Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(tsn/tsn) Next Article Inflasi Melandai ke Target BI, Rupiah Bakal Kemana Hari Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular