
4 Potensi Akuisisi & Merger Bank Jumbo RI, Diserbu Asing?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sepanjang 2023 ramai aksi merger dan akuisisi dari sejumlah emiten yang menyasar ke institusi keuangan dengan tujuan ekspansi dan memperluas ekosistem bisnisnya.
Terbaru, ada rencana merger dari dua bank milik konglomerat yaitu PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) yang dalam jangka waktu dekat bakal merampungkan aksi korporasi ini. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), merger kedua bank tersebut bakal selesai pada Agustus mendatang.
Aksi merger dari dua bank tersebut seiring dengan pemenuhan modal inti yang diketahui hingga saat ini belum memenuhi ketentuan minimal sebesar Rp3 triliun, sebagaimana yang diisyaratkan oleh OJK untuk menjalankan operasional bank umum.
Kemudian, ada Citibank Indonesia dan PT Bank UOB Indonesia yang dikabarkan sedang menjajaki akuisisi bisnis consumer banking berupa jual beli aset dan liabilitas. Aksi ini diperkirakan rampung pada semester II-2023. Transaksi penjualan oleh Citibank Indonesia keÌýUOB yang dimaksud mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit, tidak termasuk bisnis institutional banking.
Selanjutnya ada PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) yang bakal mengakuisisi kredit ritel Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) , rencananya aksi ini bakal rampung pada kuartal IV-2023 mendatang.
Melalui akuisisi BDMN bertujuan memperkuat bisnis pembiayaan ritel yang merupakan salah satu penopang utama pertumbuhan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, Danamon mengakuisisi portofolio pinjaman ritel konvensional SCBI berupa kartu kredit, Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Terakhir, ada Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) dan anak usahanya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) diketahui telah mencapai kesepakatan dengan PT Jayamandiri Gemasejati dan pemegang saham lain untuk ambil alih kepemilikan sebesar 80,6% saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN.
Aksi akuisisi tersebut ditaksir mencapai Rp7,04 triliun dan diharapkan bisa selesai pada awal 2024 mendatang. Nantinya, MUFG akan memegang 70,6% kepemilikan saham, sementara ADMG akan mencaplok sekitar 10%.
MUFG juga dikabarkan akan melakukan akuisisi ke institusi keuangan lainnya, menurut berita pasar MUFG bersaing dengan raksasa keuangan Jepang lain, yakni Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG) dalam mengakuisisi PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN).
Rumor sudah santer terdengar sejak tahun lalu bahkan sempat ada kabar batal juga. Kendati begitu, potensi akuisisi PNBN oleh pihak lain masih bisa terjadi di masa depan karena prospek industri perbankan dalam negeri masih menawarkan margin tinggi dibandingkan negara-negara lain-nya.
²©²ÊÍøÕ¾ÌýIndonesia ResearchÌý
(tsn/tsn) Next Article Bocoran OJK: Investor Jepang, Korsel, Singapura Incar Bank RI