վ

Calon Bos OJK, Hasan Fawzi Sebut Aset Kripto Masih Eksklusif

Zefanya Aprilia, վ
10 July 2023 14:07
Hasan Fauzi saat fit and proper testcalon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) di Gedung DPRI, Senin (10/7/2023). (վ/Muhammad Sabki)
Foto: Hasan Fauzi saat fit and proper testcalon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) di Gedung DPRI, Senin (10/7/2023). (վ/Muhammad Sabki)

Jakarta, վ - Eks Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi dalam proses meyakinkan Komisi XI DPR untuk mengisi kursi anggota komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Hasan tengah bertarung untuk mengisi posisi pengawas inovasi teknologi sektor keuangan, aset keuangan digital, dan aset kripto. 

Bial terpilih, Hasan memiliki cita-cita untuk menjadikan investasi aset kripto bersifat inklusif atau menyentuh seluruh lapisan masyrakat.

"Diharapkan kita melihat bagaimana pasar di sektor yang baru ini terjadi pendalamannya secara inklusif karena saat ini saya kira eksklusif," katanya di DPR, Jakarta, Senin (10/7/2023).

Dia telah menyusun sejumlah strategi untuk mencapai tujuannya tersebut. Satu di antaranya adalah perlindungan konsumen. Dalam hal ini dia akan berkoordinasi secara intens dengan Komisi Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) agar produk-produk yang beredar di pasar dapat dipertanggungjawabkan. 

Hasan melanjutkan bahwa industri yang akan merupakan sektor yang masih berumur sangat muda di Indonesia. Oleh karena itu potensi masalah juga masih sangat tinggi. 

"OJK harus menjadi center of Innovation dengan membangun kapasitas yang merangkum seluruh ekosistem pelaku yang ada di luar," katanya. 

Adapun Hasan saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen PT Merdeka Baterry Materials Tbk. (MBMA).

Mengutip laman OJK, Hasan lahir di Purwakarta pada tanggal 27 April 1970. Ia meraih gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1993 dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Universitas LÍAE de Grenoble, Universite Pierre Mendes, France, dan gelar Magister Manajemen (MM) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di tahun 2008.

Hasan memulai karir di PT Kliring Depositori Efek Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem (1993-1997), kemudian bergabung dengan KPEI dengan posisi terakhir sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi (1997-2008). Menjadi Direktur PHEI (20082012) dan Direktur Utama KPEI selama dua periode (2012-2015 dan 2015-2018).

Hasan berhadapan dengan Erwin Haryono untuk mengisi kursi pengawas inovasi teknologi sektor keuangan, aset keuangan digital, dan aset kripto OJK. Sejak tahun 2020, Erwin menjabat sebagai Direktur Eksekutif BI, yakni Kepala Departemen Komunikasi


(mkh/mkh) Next Article Transaksi Kripto Tembus Rp 344 Triliun, Investor Sudah 20,59 Juta

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular