
Dua Saham Favorit Lo Kheng Hong Longsor Berjamaah

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dua saham emiten yang menjadi koleksi investor kawakan RI Lo Kheng Hong, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), kompak merosot pada Rabu (12/7/2023).
Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GJTL anjlok 8,61% ke level Rp1.115/saham. Investor melepas saham GJTL usai emiten produsen ban tersebut melonjak tinggi selama pekan lalu.
Kabar teranyar, Lo Kheng Hong tercatat melepas sebagian kecil saham miliknya di GJTL.
Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Senin (10/7), kepemilikan saham Lo Kheng Hong di GJTL berkurang 4,87 juta saham.
Dengan demikian, kini pria yang dijuluki Warren Buffett Indonesia tersebut menggenggam 175.127.400 saham atau setara dengan 5,03% dari total saham GJTL.
Padahal, pada 7 Juli, Lo Kheng Hong masih memiliki 180.001.000 atau 5,17% saham.
Hingga saat ini, belum ada penjelasan lebih lanjut terkait aksi divestasi Lo Kheng Hong tersebut. Yang jelas, Lo Kheng Hong melego saham GJTL saat harganya melambung tinggi.
Pada pekan lalu, saham tersebut sempat terbang 4 hari beruntun (3-6 Juli) dengan kenaikan total 65,43%. Adapun, sejak awal tahun (year to date/YtD) saham GJTL meroket 99,11%.
Pada Senin (10/7), saat Lo Kheng Hong melakukan aksi lepas saham, saham GJTL sendiri ditutup ambles 5,10% ke Rp1.210/saham. Dengan asumsi kasar Lo Kheng Hong menjual di harga rerata Rp1.210/saham, dirinya mengantongi cuan sekitar Rp5,9 miliar.
Gajah Tunggal menorehkan laporan keuangan pada kuartal I-2023 yang positif. Laba bersih GJTL meningkat 271,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 265,69 miliar.
Meningkat drastis laba GJTL terjadi seiring pendapatan bersih perusahaan yang tumbuh 5,22% (yoy) menjadi Rp 4,44 triliun selama 3 bulan pertama 2023, di tengah beban pokok penjualan yang dapat ditekan hingga minus 0,53% (yoy) menjadi Rp 3,56 triliun.
Beberapa waktu lalu, Lo Kheng Hong menyebut, GJTL merupakan pabrik ban terbesar di Asia Tenggara dan dia memperkirakan penjualannya dapat mencapai Rp 18 triliun pada tahun ini.
"Gajah Tunggal itu pabrik ban terbesar di Asia Tenggara. Penjualannya tahun ini mungkin bisa Rp 18 triliun. Gede lho," ungkap investor berusia 64 tahun tersebut.
Bersama GJTL, saham emiten Grup Panin CFIN juga merosot 2,16% ke Rp680/saham. Mirip dengan GJTL, aksi profit taking terjadi usai saham CFIN melonjak dalam 3 hari terakhir. Kemarin, saham CFIN terbang 20,87%.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(Tim Riset) Next Article Emiten Jagoan Lo Kheng Hong GJTL Terbang 10%, Ada Apa?