
Pendapatan Bunga Turun, Laba Panin Bank Kok Naik Tinggi?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Bank Panin Tbk. (PNBN) atau Panin Bank membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 2,09 triliun pada semester I-2023, naik 30,89% secara tahunan (yoy).
Pertumbuhan laba itu dicapai, meskipun pada periode tersebut pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) PNBN turun 5,02% yoy menjadi Rp 4,78 triliun, secara konsolidasi. Secara individu, NII Bank Panin turun lebih dalam atau merosot 7,2% yoy.
Bank tercatat berhasil megerek pendapatan bunga sebesar 6,9% yoy, tetapi beban bunga membengkak 39,64% yoy.
Adapun beban bunga bank naik seiring dengan pertumbuhan deposito yang lebih tinggi dibandingkan dengan dana pihak ketiga (DPK).
Pada semester I/2023, deposito PNBN naik 8,63% yoy, sedangkan DPK 5,61% yoy. Alhasil dana murah atau current account savings account (CASA) bank tertekan menjadi 45,08% dari sebelumnya 46,61%.
Beralih ke kolom pendapatan dan beban nonbunga, beban operasional selain bunga bank turun 28,26% yoy menjadi Rp 2,15 triliun. Akhirnya membuat laba operasional bank naik 29,25% yoy.
Ada beberapa hal yang menyebabkan beban operasional selain bunga PNBN merosot. Pertama, nilai wajar aset keuntungan berbalik untung Rp 109,65 miliar per Juni 2023.
Pada periode yang sama tahun lalu, PNBN mencatat kerugian dari penurunan nilai wajar aset keuangan sebesar Rp 236,33 miliar.
Kemudian PNBN juga mendapatkan cuan dari pendapatan komisi, provisi, serta pendapatan lainnya yang masing-masing naik 18,45% yoy dan 32,37% yoy.
Sementara itu, kredit Bank Panin tumbuh 6,43% yoy menjadi Rp 139,6 triliun. Hal ini mendorong aset bank milik Mu'min Ali Gunawan ini naik 4,02% menjadi Rp 208,22 triliun.
Dari sisi kemampuan bank mencetal laba, rasio tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) bank naik 20 basis poin (bps) menjadi 1,98%. Bila dibandingkan dengan rata-rata industri, ROA PNBN masih berada di bawahnya.
Selanjutnya, rasio tingkat pengembalian modal atau return on equity (ROE) bank naik 14 bps menjadi 7,36%.
(mkh/mkh) Next Article Pernah Terseret Kasus Pajak, Saham Bank Panin Masih Menarik?
