
Wait and See Pertumbuhan Ekonomi RI, Kuatkah Rupiah Hari Ini?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pada akhir pekan pertama bulan ini, mata uang Garuda ditutup sumringah melawan dolar Amerika Serikat (AS) berkat aliran dana masuk yang masih deras sejalan dengan prospek ekonomi Indonesia yang bisa tumbuh positif.
Berdasarkan data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan Jumat kemarin (4/8/2023) di posisi Rp 15.165/US$, terapresiasi tipis 0,1% di pasar spot. Namun, dalam sepekan rupiahÌýambles 0,50%. Artinya, mata uang Garuda sudah melemah selama tiga pekan beruntun
Menguatnya rupiah akhir pekan lalu disinyalir berkat inflow yang masih positif. Terpantau dariÌýdata Bank Indonesia (BI) pada periode 31 Juli - 3 Agustus 2023, ada inflow Rp5,33 triliun.
Realisasi tersebut meliputi pasar surat berharga negara (SBN) Rp1,90 triliun dan Rp3,43 triliun di pasar saham.
Jika merujuk data sepanjang tahun 2023 hingga 3 Agustus 2023, inflow masih terjadi Rp93,62 triliun di pasar SBN dan Rp16,86 triliun di pasar saham.
Data BI per Jumat, 4 Agustus 2023 juga memperlihatkan yield SBN 10 tahun yang naik ke 6,29%
Masuknya aliran dana ke pasar keungan Tanah Air sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang masih positif. Hari ini, Senin (7/8/2023) rupiah akan diwarnai sejumlah data penting dari dalam negeri.
Utamanya rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal-II 2023 yang diperkirakan tetap positif, hanya saja poling ²©²ÊÍøÕ¾ memperkirakan angka yang lebih konservatif dibanding proyeksi Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan BI.
Konsensus pasar yang dihimpun ²©²ÊÍøÕ¾ dari 12 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,98% (year on year/yoy) dan 3,74% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).
Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03% (yoy) pada kuartal I-2023 dan terkontraksi 0,92% (qtq). Kemudian, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 pada Senin (7/8/2023).
Hasil polling lebih rendah dari proyeksi pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, memperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 5%. Sementara itu, BI memproyeksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5,1% pada periode April-Juni 2023
Tak hanya itu, data cadangan devisa (cadev) akan rilis pekan ini. Hal ini menjadi cukup penting bagi mata uang Tanah Air sebab jadi indikator yang memberikan kekuatan bagi internal dalam menghadapi tekanan eksternal.
Sebelumnya, cadev Indonesia tercatat sebesar US$ 137,5 miliar pada Juni. Nilai tersebut menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 139,3 miliar. Cadev menunjukkan tren penurunan, telah tertekan tiga kali berturut-turut dari titik tertingginya pada bulan Maret 2023.
Menurut BI, penurunan cadangan devisa belakangan terjadi akibat pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Namun, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai didukung stabilitas dan prospek ekonomi dan kebijakan untuk pertumbuhan berkelanjutan.
Aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang diperketat juga diharapkan bisa membantu cadangan devisa tetap kuat.
Aturan yang berlaku 1 Agustus lalu akan mewajibkan DHE Sumber Daya Alam (SDA) untuk disimpan di sistem keuangan dalam negeri minimal 3 bulan. Adapun, nilai devisa ekspor yang wajib ditahan ini di atas US$ 250.000 dengan minimal jumlah yang ditempatkan di sistem keuangan domestik 30% dari total nilai ekspor.
Sementara dari eksternal, sejumlah data dari AS dan China akan ikut mewarnai rupiah. Kedua negara tersebut akan merilis sama-sama merilis inflasi.
Pasar mengharapkan inflasi di negeri paman Sam bisa melandai lagi berkat kebijakan ketat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Kontras dengan hal tersebut, di China pelaku pasar malah berharap inflasi bisa naik sebab kondisi ekonomi yang masih lesu. Oleh sebab itu, bank sentral China juga terpantau sempat memangkas suku bunga untuk memberikanÌýgeliat pada aktivitas ekonomi.
Teknikal Rupiah
Secara teknikal, pergerakan rupiah melawan dolar AS berhasil menembus ke bawah garis rata-rata selama 20 jam atau moving average 20 (MA20) yang menunjukkan mata uang Garuda menguat. Dengan begitu, posisi penguatan selanjutnya yang potensi diuji paling dekat ada di garis rata-rata selama 50 jam (MA50) atau di posisi Rp15.155/US$.Ìý
Sementara itu, tetap perlu diantisipasi pelemahan rupiah bisa berlanjut apabila kembali bergerak di atas MA20. Posisi resistance yang bisa diperhatikan apabila rupiah melemah ada di posisi Rp15.200/US$, sesuai dengan level psikologis terdekat dan mendekati posisi high candle 10 Juli 2023 lalu.Ìý
![]() Pergerakan rupiah melawan dolar AS |
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
[email protected]Ìý
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(tsn/tsn) Next Article Keluar dari Level Rp15.500, Rupiah Kuat Libas Dolar AS