
Kabar Buruk! Petaka Hantam Perbankan AS, China Juga Terpuruk

Beralih ke bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street berbalik arah pada penutupan melanjutkan pelemahan pekan lalu pada perdagangan Selasa (8/8/2023). Koreksi terjadi di tengah sentimen negatif penurunan peringkat kredit pada beberapa bank berdasarkan rating Moody's.
Seluruh indeks bursa AS menunjukkan pelemahan dengan penurunan tertinggi dari indeks Nasdaq, DJIA, dan S&P 500.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi 0,45% ke posisi 35.314,49. Indeks Nasdaq jatuh 0,79% ke posisi 13.884,32 dan indeks S&P; 500 turun 0,42% ke posisi4.499,38.
Aksi jual terjadi setelah Moody's menurunkan peringkat beberapa bank regional mengurangi sentimen investor pada Selasa.
Beberapa pelaku pasar khawatir sinyal tersebut dapat menyebabkan lebih banyak masalah bagi pasar di masa depan, tetapi yang lain mengatakan mundurnya diharapkan mengingat reli luar biasa dalam ekuitas tahun ini.
Rivian Automotive merosot 2,5% bahkan setelah pembuat mobil listrik itu mengalahkan ekspektasi kinerja kuartal kedua dari topline hingga bottomline. Penn Entertainment melonjak 22% setelah perusahaan kasino mengatakan akan meluncurkan sportsbook online dengan ESPN, yang disebut Taruhan ESPN, musim gugur ini.
Kembali ke Sentimen negatif utama, Moody's terpantau menurunkan peringkat kredit beberapa bank di Amerika Serikat (AS) hari Senin (9/8/2023). Lembaga tersebut juga memperingatkan tengah meninjau status beberapa pemberi pinjaman terbesar AS lain. Moodys memperingatkan bahwa kekuatan kredit sektor itu kemungkinan akan diuji oleh risiko pendanaan dan profitabilitas yang lebih lemah.
Mengutip Reuters, Moody's memangkas peringkat 10 bank AS satu tingkat. Bank yang diturunkan peringkatnya oleh Moody's antara lain M&T Bank, Pinnacle Financial Partners, Prosperity Bank dan BOK Financial Corp.
Ada enam raksasa perbankan masuk dalam peninjauan. Termasuk Bank of New York Mellon, US Bancorp, State Street dan Truist Financial.
"Banyak hasil kuartal kedua bank menunjukkan meningkatnya tekanan yang akan mengurangi kemampuan mereka untuk menghasilkan modal internal," kata Moody's dalam sebuah catatan.
"Ini terjadi karena resesi ringan AS akan segera terjadi pada awal 2024 dan kualitas aset tampaknya akan menurun," jelasnya lembaga itu lagi.
Moody's juga menyinggung risiko tertentu dalam portofolio real estat komersial (CRE) beberapa bank sebagai faktor lain. Peringatan CRE merujuk ke situasi terkini di mana ada risiko utama karena suku bunga yang tinggi, penurunan permintaan kantor akibat pekerjaan jarak jauh, dan penurunan ketersediaan kredit CRE sendiri.
Di sisi lain Moody's juga mengubah pandanganya menjadi negatif ke 11 pemberi pijaman utama di AS. Secara keseluruhan, lembaga itu mengubah penilaian untuk 27 bank di sektor tersebut.
(mza/mza)