²©²ÊÍøÕ¾

Market Commentary

IHSG Masih Ngegas, 7 Saham Ini Pendorongnya

Chandra Dwi, ²©²ÊÍøÕ¾
29 August 2023 12:42
pembukaan bursa saham
Foto: ist

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergairah pada perdagangan sesi I Selasa (29/8/2023), di tengah sikap optimisme pelaku pasar global bahwa perekonomian global mulai membaik dan era suku bunga tinggi bakal berakhir.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,44% ke posisi 6.952,28. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.900 pada sesi I hari ini.

Beberapa sektor menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni sektor infrastruktur yang mencapai 1,78%, kemudian sektor kesehatan sebesar 1,47%, sektor teknologi sebesar 1,4%, dan sektor properti sebesar 0,9%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG. Berikut saham-saham yang menopang IHSG di sesi I hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
GoTo Gojek TokopediaGOTO11,00905,88%
Kalbe FarmaKLBF2,801.8603,05%
Charoen Pokphand IndonesiaCPIN2,605.3752,87%
Bayan ResourcesBYAN1,7118.8750,53%
Bank Central AsiaBBCA1,679.2250,27%
Sumber Alfaria TrijayaAMRT1,502.9001,05%
Telkom IndonesiaTLKM1,253.7100,27%

Sumber: Refinitiv

Saham teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi saham yang menopang IHSG paling besar di sesi I hari ini, yakni mencapai 11 indeks poin. Saham GOTO pun kembali menyentuh level psikologis Rp 90/saham, setelah Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo memborong saham GOTO sebanyak 62,92 juta saham Seri A.

IHSG kembali menguat, di tengah masih optimisnya pelaku pasar global. Pasar hingga kini masih mengevaluasi pernyataan baru dari Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) pada Simposium Jackson Hole, Jumat pekan lalu.

Ketua The Fed, Jerome Powell menunjukkan beberapa tanda berlanjutnya pertumbuhan ekonomi dan belanja konsumen yang kuat, namun mengindikasikan bahwa bank sentral akan "melanjutkan dengan hati-hati" kenaikan suku bunga tambahan.

Selain itu, ekonomi AS yang di gadang-gadang akan terjadi resesi nyatanya malah makin menguat.

Hal tersebut membuat para investor optimis akan keadaan ekonomi AS yang masih solid sehingga instrumen risiko menjadi menarik.

Ekspektasi investor soal suku bunga pada rapat The Fed edisi September adalah tidak ada kenaikan atau kembali ditahan. Menurut perangkat Fedwatch, 80% investor yakin Powell akan menahan suku bunga meskipun ada peluang kembali naik setelahnya.

Selain itu, pelaku pasar di dalam negeri juga masih merespons langkah BI kembali menahan suku bunga acuannya.

BI memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75%. Hal ini sesuai dengan konsensus ²©²ÊÍøÕ¾ yang memproyeksikan BI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

Saat ini, pelaku pasar di dalam negeri menanti rilis data inflasi terbaru Indonesia pada periode Agustus 2023. Inflasi RI pada Agustus 2023 diprediksi naik menjadi 3,32% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada Juli lalu sebesar 3,08%.

Namun secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi RI pada Agustus 2023 diprediksi turun menjadi 0,1%, dari sebelumnya sebesar 0,21% pada Juli lalu.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd) Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular