
Saham BABP-NOBU Kompak Ambles Setelah Terbang Tinggi, Kenapa?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dua saham emiten perbankan yakni PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) atau Bank Nobu terpantau ambles pada perdagangan sesi I Kamis (31/8/2023).
Per pukul 09:55 WIB, saham BABP ambles 4,3% ke posisi Rp 89/saham. Sedangkan untuk saham NOBU ambrol 4,79% menjadi Rp 695/saham.
Saham BABP sudah ditransaksikan sebanyak 1.342 kali dengan volume sebesar 64,22 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 5,78 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 3 triliun.
Sedangkan saham NOBU sudah ditransaksikan sebanyak 2.026 kali dengan volume sebesar 23,81 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 16,73 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 5,2 triliun.
Amblesnya saham BABP dan NOBU terjadi di tengah maju-mundur proses merger keduanya. Merger BABP-NOBU berpotensi batal karena keduanya dilaporkan telah memenuhi ketentuan modal inti Rp 3 triliun ang diwajibkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Hal ini pun membuat merger keduanya tak lagi menjadi hal penting. Untuk diketahui, kedua bank memang telah memenuhi modal inti minimum. Pada April, BABP mengumumkan telah memenuhi modal inti mencapai Rp 3,3 triliun. Sementara NOBU tercatat telah memenuhi modal inti Rp 3 triliun.
Namun, dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 'ngotot' bahwa proses merger keduanya tetap dilanjutkan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyatakan, meskipun kewajiban pemenuhan modal inti minimal Rp 3 triliun kedua bank telah terpenuhi, tetapi merger tetap harus berjalan sesuai komitmen kedua bank/pemegang saham pengendali terakhir (PSPT).
"Merger Nobu dan MNC adalah wujud komitmen dari PS (pemegang saham) kedua bank tersebut secara B2B (business-to-Business) dalam rangka mendukung konsolidasi dan penguatan industri perbankan sehingga merger tersebut mesti terwujud dengan baik sesuai rencana (point-of-no-return)," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, menjawab pertanyaan Rapat Dewan Komisioner (RDKB) OJK April 2023, Kamis (8/6/2023).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memastikan bahwa proses merger antara BABP dan NOBU bisa rampung. Sebab, proses konsolidasi ini bukan merupakan paksaan dari otoritas tetapi merupakan keputusan sukarela dari dua bank milik dua konglomerat kelas kakap itu.
"Ini saya kira merupakan suatu percontohan yang sangat baik, saya kira bahwa dua bank konglomerat itu bisa melakukan konsolidasi yang diharapkan bisa memberikan kontribusi yang lebih baik at least dari sektor keuangannya. Nanti kalau merger tentu akan memiliki kekuatan yang lebih dan confidence yang lebih dari masyarakat," ujar Dian, Kamis (3/8/2023).
Sebelumnya, ia menyampaikan bahwa proses merger kedua bank ini akan rampung Agustus. Tetapi sampai saat ini, belum ada tanda-tanda sudah terleburnya MNC Bank dan Bank Nobu.
Keterlambatan ini justru dinilai sebagai waktu bagi bank milik Grup Lippo dan Grup MNC itu dalam memantapkan proses 'perkawinan' ini. Sebab persoalan yang dibahas bukan hanya soal kepemilikan saham. Melainkan juga penetapan prioritas kegiatan usaha.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd) Next Article Saham NOBU-BABP Tiba-tiba Ngacir, Proses Merger Berhasil?
