²©²ÊÍøÕ¾

Ngeri! Nunggak Pinjol Kini Dicatat OJK, KPR Jadi Kian Sulit

Mentari Puspadini, ²©²ÊÍøÕ¾
05 September 2023 17:15
Infografis: Jangan Coba-coba! Ini Risiko Besar Nekat Tak Bayar Pinjol
Foto: Infografis/Jangan Coba-coba! Ini Risiko Besar Nekat Tak Bayar Pinjol/Arie Pratama

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saat ini, layanan buy now pay later (BNPL) sudah terhubung dengan sistem layanan informasi keuangan (SLIK). Sehingga jika penggunanya menunggak pembayaran, akan memengaruhi credit scorenya.

Selain itu, OJK tengah menggodok pembentukan pusat data Fintech Lending (Pusdafil). Nantinya, pengajuan pinjol akan terintegrasi dengan SLIK OJK. Hal ini akan menjadi masalah bagi mereka yang memiliki berbagai tunggakan pinjaman.

Untuk diketahui, (SLIK) OJK dapat menunjukkan riwayat kredit seseorang dapat terlihat dengan lengkap. Dalam hal ini, hanya memerlukan data NIK di KTP untuk dapat mengakses data riwayat SLIK seseorang.

Untuk itu, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura OJK Agusman terus memantau gerak-gerik Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) penyedia Pay Later. Ia pun meminta agar penyedia Paylater bisa memperhatikan proses underwriting debiturnya.

"OJK mendorong pembaharuan kriteria debitur, lalu PUJK juga harus tingkatkan analisis calon peminjam," ujar Agusman saat Konferensi Pers RDK OJK, Selasa, (5/9/2023).

Tidak hanya itu, Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang menjadi konsumen Paylater untuk memperhatikan urgensi pembelian, besarnya angsuran, dan biaya lain sebelum mengajukan Paylataer. Tak kalah penting, kemampuan pelunasan juga perlu disiapkan karena peminjaman itu akan tercatat di SLIK OJK dan Pusdafil kedepannya.

Di kesempatan berbeda, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan dampak nyata tunggakan BNPL yang berasal dari anak muda sudah terlihat, yakni membuat mereka sulit mendapatkan pinjaman-pinjaman untuk hal-hal yang lebih penting.

"Beberapa bank kemarin mengeluhkan tanda kutip ke kami ini, anak-anak muda banyak yang harusnya ngajuin KPR rumah pertama, tapi tidak bisa karena ada utang di paylater," ujarnya kepada wartawan di Gedung Radius Prawiro, dikutip Senin (21/8/2023).

Perempuan yang akrab disapa Kiki itu membeberkan bahwa nilai pinjamannya ada yang sebesar Rp 300.000 hingga Rp 400.000. Meskipun terbilang kecil, pinjaman-pinjaman yang kemudian menjadi tunggakan itu membuat credit score seseorang menjadi buruk.

"Terus kemudian mereka kadang mau melunasi tunggakannya sudah tutup. Kadang-kadang jadi masih gantung, mau dihubungi susah dan lain-lain. Jadi itu mesti hati-hati, itu nyata di sekitar kita," pungkas Kiki.

Kiki menambahkan credit score buruk juga akan menyulitkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan dan beasiswa. Sejumlah lembaga beasiswa dan perusahaan memerhatikan riwayat kredit para calon karyawan dan pencari beasiswa.


(fsd/fsd) Next Article Tidak Hanya di RI, Anak Muda Seluruh Dunia Gemar Pakai Pinjol

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular