²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Founding Partner AC Venture Pandu Sjahrir mengaku pernah terjebak di saham value trap meskipun dirinya telah lama terjun di dunia investasi.

Saham value trap sendiri merupakan terminologi untuk saham yang secara fundamental bagus dan memiliki nilai murah sehingga dinilai cukup atraktif. Namun, meski secara fundamental kuat, saham tersebut malah urung naik sehingga investor tidak memperoleh cuan dari investasinya, dan sebagian malah harus menelan kerugian.

Baca: Belajar dari Pandu Sjahrir, Cari Saham ya yang Lagi Murah!

Hal yang sama ikut dirasakan oleh Pandu, baik dalam kapasitas profesional maupun pribadi. Pandu mengaku dirinya selalu mengikuti pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan maupun pemberitaan seputar portofolio saham yang dipegang.

Dia menyebut selalu memastikan apakah ada fakta yang berubah, baik itu dari laporan keuangan hingga penyampaian lembar fakta material yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.

Pandu menyarankan bagi investor retail yang terjebak di value trap agar menghubungi pihak perusahaan apabila memungkinkan. Dirinya juga menyebut pergerakan harga saham yang masuk golongan value trap bisa sangat lama, sehingga memberikan kenyamanan yang berbeda tergantung kemampuan seberapa saham tersebut dipegang (holding power).

"Saya sendiri pegang saham 6-7 [tahun]," ungkap pandu dalam ²©²ÊÍøÕ¾ Investment Expo 2023.

Dirinya juga bercerita pernah terjebak di saham yang nilainya telah hilang empat perlima sejak pertama kali dibeli dan terpaksa menjual rugi.

"Pernah ada [portofolio saham] yang turun sampai 80% karena likuiditas [dan terjebak] value trap," pungkas Pandu.

(fsd/fsd) Next Article Emiten Pandu Sjahrir Nyari Tambahan Modal, Buat Apa?