
Alasan Pemilik Suparma (SPMA) Jual 3,46 Juta Saham Terungkap

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Komisaris PT Suparma Tbk (SPMA), Welly menjual saham perseroan sebanyak 3.465.000 lembar saham. Penjualan saham dilakukan pada harga Rp 420 per saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/09/2023), tujuan dari transaksi ini adalah untuk mengalihkan ke pemegang saham publik demi memenuhi ketentuan jumlah saham free float atau saham beredar SPMA sesuai dengan ketentuan bursa.
Sebelum transaksi dilakukan, jumlah kepemilikan saham Welly di SPMA sebanyak 2.556.895.983 lembar saham atau setara 81,06%. Setelah transaksi kepemilikannya menciut menjadi 2.553.430.983 lembar saham atau sejumlah 80,95%.
Welly sendiri memiliki 66,25% saham di PT Gloriajaya Gempita, kemudian 98% saham di PT Wahana Bumi Indonesia, lalu 99% saham di PT Sari Bumi Indopower dan 100% saham di Cathay Utima Investment Ptd Ltd. Dengan demikian secara tidak langsung Welly memiliki 80,95% saham di SPMA.
Hal ini karena Gloriajaya Gempita mengempit 31,48% saham SPMA, kemudian Wahana Bumi Indonesia memiliki 25% saham di SPMA, dan Sari Bumi Indopower menggenggam 17,77% saham SPMA, serta Cathay Utima Investment Ptd Ltd mempunyai 18,01% saham SPMA.
Sementara kepemilikan saham publik di emiten kertas ini hanya sebesar 7,74%, atau sedikit di atas ketentuan batas minimum jumlah saham publik yang beredar (free float) yang disyaratkan bursa, yakni di angka 50 juta lembar saham atau setara 7,5%.
Tidak berapa lama, PT Sari Bumi Indopower yang merupakan pengendali PT Suparma Tbk (SPMA) juga turut melego sebagian sahamnya di emiten kertas asal Surabaya tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/09/2023), kepemilikan saham Sari Bumi Indopower telah berkurang sebanyak 3.500.000 lembar per tanggal 19 September 2023.Â
Sebelumnya, Sari Bumi Indopower memegang saham SPMA sebanyak 564.062.185 lembar saham. Setelah transaksi kepemilikannya berkurang menjadi 560.562.185 lembar saham.
Sari Bumi Indopower sendiri dimiliki oleh Welly dan Joseph Sulaiman yang tidak lain adalah Komisaris dan Direksi SPMA. Welly menggenggam 99% saham, sementara Joseph Sulaiman tercatat memiliki 1% saham perusahaan.
Dengan perubahan ini, maka komposisi pemegang saham pengendali di SPMA menjadi PT Gloriajaya Gempita 31,48%, PT Wahana Bumi Indonesia 25%, EFG Bank AG, Singapore Branch A/C Clients-Cathay Utima Investment Pte Ltd 18,01% dan PT Sari Bumi Indopower 17,77%.
Sementara kepemilikan publik non warkat (scripless) sebanyak 7,50%, dan kepemilikan masyarakat warkat (scripless) 0,24%.
Saham SPMA sendiri pada penutupan Rabu (20/09/2023) mengalami penurunan sebesar 4 poin (0,87%) ke harga Rp 456 per saham. Sementara dalam sepekan terakhir, harga sahamnya tercatat masih naik 3,17%, walaupun secara year to date (YTD) jeblok 8,06%.
(ayh/ayh) Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat
