
Berkat 6 Saham Big Cap Ini, IHSG Mulai Bangkit Lagi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau berhasil menguat pada awal perdagangan sesi I Kamis (5/10/2023), setelah kemarin sempat ambruk karena memburuknya sentimen pasar global.
Sekitar sepuluh menit setelah pembukaan perdagangan sesi I hari ini, IHSG menguat 0,45% ke posisi 6.917,86. IHSG kembali menyentuh level psikologis 7.000 pada awal sesi I hari ini, setelah kemarin terkoreksi ke level psikologis 6.800.
Secara sektoral, sektor konsumer primer menjadi penopang IHSG pada awal sesi I hari ini, yakni sebesar 0,7%.
Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG. Berikut saham-saham yang menopang IHSG di awal sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | 4,33 | 85 | 3,66% |
Bank Rakyat Indonesia (Persero) | BBRI | 2,72 | 5.275 | 0,48% |
Bank Mandiri (Persero) | BMRI | 2,40 | 6.150 | 0,41% |
Astra International | ASII | 2,36 | 6.100 | 0,41% |
Sumber Alfaria Trijaya | AMRT | 1,95 | 2.920 | 1,74% |
Kalbe Farma | KLBF | 1,00 | 1.795 | 1,70% |
Sumber: Refinitiv & RTI
Saham teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi penopang terbesar pada awal sesi I hari ini, yakni mencapai 4,3 indeks poin.
IHSG berhasil rebound mengikuti pergerakan pasar saham global karena mulai melandainya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Selain itu, salah satu data tenaga kerja yang mendingin juga menjadi penopang pasar saham global.
Yield Treasury bertenor 10 tahun turun 0,08 poin persentase pada perdagangan sore di New York menjadi 4,73%, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam 16 tahun di 4,88%.
Sebelumnya, Yield obligasi pemerintah Negeri Paman Sam melesat karena investor memilih untuk mencari investasi aman seperti dolar AS. Indeks dolar pun terbang ke 107 atau tertinggi dalam 10 bulan terakhir.
Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP mendapat dukungan dari investor yang khawatir terhadap kenaikan suku bunga dan kemungkinan bahwa bank sentral AS Federal Reserve/The Fed) perlu mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Data lain yang dirilis kemarin menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang buatan AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Agustus, meskipun laporan pekerjaan September menjadi berita ekonomi utama pekan ini.
Namun, masih ada beberapa data tenaga kerja AS terbaru yang akan dirilis pada hari ini hingga besok. Adapun data tenaga kerja tersebut yakni data klaim mingguan pengangguran AS, data non-farm payroll (NFP), dan tingkat pengangguran AS terbaru.
Sebelumnya, jumlah pegawai AS yang mengajukan klaim pengangguran turun menjadi 204.000 pada pekan yang berakhir pada 23 September 2023. Pasar berekspektasi klaim akan meningkat menjadi 210.000 pada akhir September.
Sementara itu, pasar memperkirakan pengangguran AS akan adai angka 3,8% pada September 2023 atau setara dengan Agustus. Jika kedua data mengecewakan pasar maka harga emas akan semakin tenggelam.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd) Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat