
Gegara China dan India, Harga CPO Jatuh ke Level 3.500

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau terkoreksi di sesi awal perdagangan Selasa (10/10/2023) mematahkan penguatan sejak perdagangan kemarin.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan melemah 0,39% di posisi MYR 3.590 per ton pada pukul 08:00 WIB. Dengan perlemahan yang cukup signifikan sejak beberapa waktu belakangan mampu memboyong harganya ke level 3.500 hingga perdagangan hari ini.
Pada perdagangan awal pekan, Senin (9/10/2023) harga CPO ditutup menguat 0,14% ke posisi MYR 3.650 per ton. Dengan ini, dalam sebulan harganya masih saja ambrol 4,3%, dan terkoreksi tajam hingga 13,63% secara bulanan.
Terkoreksinya harga CPO tergadi di tengah kenaikan stok baru-baru ini meskipun ada harapan bahwa permintaan biodiesel akan meningkat menyusul kenaikan harga minyak mentah.
Padahal harga CPO pada perdagangan kemarin sempat dipengaruhi oleh bentrokan militer antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
"Karena kenaikan harga minyak mentah, pasar memperkirakan skenario peningkatan permintaan minyak sawit untuk produksi biofuel," kata Anilkumar Bagani, kepala penelitian di Sunvin Group, sebuah broker minyak nabati yang berbasis di Mumbai yang dikutip dari Reuters.
Masa depan minyak mentah yang lebih kuat menjadikan minyak sawit sebagai pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel. Dari sisi minyak saingannya, minyak kedelai berjangka di Chicago Board of Trade BOc2 naik 1,37% di jam Asia.
Namun sentimen ini nyatanya tak mampu mendongkrak harganya pada perdagangan hari ini.
Selain itu, koreski harga CPO didukung oleh pelemahan harga minyak nabati di Tiongkok, yang menyesuaikan dengan penurunan pasar minyak nabati saat hari libur Tiongkok pekan lalu serta melambatnya permintaan impor dari pembeli utama India dan kemungkinan kenaikan stok minyak sawit Malaysia, kata seorang pedagang minyak nabati yang berbasis di New Delhi.
Stok minyak sawit Malaysia pada akhir September kemungkinan besar naik ke level tertinggi sejak Oktober 2022 meskipun terjadi peningkatan ekspor di tengah peningkatan produksi, menurut survei Reuters.
Impor minyak sawit India pada bulan September turun 26% dari bulan lalu setelah persediaan melonjak ke tingkat rekor.
Harga minyak sawit terlihat netral pada kisaran MYR 3.595-3.624 t per metrik ton, dan penurunan harga minyak sawit dapat memberikan petunjuk arah.
Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan Departemen Pertanian AS akan sedikit menurunkan perkiraan panen jagung dan kedelai AS dalam laporannya yang akan dirilis pada 12 Oktober.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(aum/aum) Next Article Maaf Bos Sawit! Baru Awal Pekan, Harga CPO Sudah Ambrol 2%
