
Kehabisan Bensin! Usai Naik 5 Hari Beruntun, Harga CPO Turun

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau turun di sesi awal perdagangan Kamis (19/10/2023) mematahkan penguatan penguatan lima hari beruntun sejak perdagangan 12 Oktober.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau melemah 0,37% di posisi MYR 3.796 per ton pada pukul 08:00 WIB. Dengan perlemahan ini, harganya turun ke level 3.700 setelah perdagangan kemarin sempat naik ke level 3.800.
Pada perdagangan Rabu (17/10/2023) harga CPO ditutup naik 0,69%% ke posisi MYR 3.810 per ton. Dengan ini, dalam tiga hari perdagangan harga CPO sudah menguat 1,95%, secara bulanan naik 1,14%, dan koreksi tahunan terpangkas menjadi 8,72%.
Melemahnya harga CPO terjadi si tengah sentimen positif meningkatnya ekspor, meningkatnya permintaan China dan menguatnya harga minyak kedelai Chicago. Namun sentimen ini tak serta merta mampu membuat harga CPO bercokol di zona hijau. Pasalnya, sudah lima hari beruntun harga CPO naik.
Sebagaimana diketahui, permintaan minyak sawit dari pasar luar negeri diperkirakan akan tetap kuat selama beberapa minggu ke depan, kata seorang dealer yang berbasis di New Delhi.
Ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-15 Oktober naik 5,6% dari bulan sebelumnya, kata perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia pada hari Minggu. Surveyor kargo lainnya, Intertek Testing Services, mengatakan ekspor naik 7,3%.
Malaysia juga telah mempertahankan pajak ekspor minyak sawit mentah pada bulan November sebesar 8% dan menurunkan harga referensinya, berdasarkan surat edaran di situs web Dewan Minyak Sawit Malaysia pada hari Selasa.
Sementara itu, dari sisi minyak saingannya harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,4%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.
Yang lebih mendukung harga adalah data Asosiasi Penggilingan Minyak Sawit Semenanjung Selatan yang menunjukkan produksi pada paruh pertama bulan Oktober turun 0,73% bulan ke bulan, menurut LSEG Agriculture Research dalam sebuah catatan pada Senin malam.
Harga minyak melonjak hampir 2% pada hari Rabu karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah ratusan orang tewas dalam ledakan di sebuah rumah sakit di Gaza, memicu kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan minyak dari wilayah tersebut.
Harga minyak mentah yang lebih tinggi menjadikan kelapa sawit sebagai pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH
(aum/aum) Next Article Maaf Bos Sawit! Awal Pekan, Harga CPO Sudah Ambrol 2%
