
Survei BI Ungkap Penyaluran Kredit di Kuartal III Meningkat

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Hasil Survei Perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 terindikasi meningkat. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 95,4%, lebih tinggi dibandingkan 94,0% pada triwulan sebelumnya.
Peningkatan tersebut terjadi pada hampir seluruh jenis kredit. Antara lain, peningkatan terindikasi terjadi pada kredit investasi (SBT 83,4%) dan kredit konsumsi (SBT 91,2%). Sementara kredit modal kerja (SBT 75,3%) terindikasi masih tumbuh meski melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Selanjutnya, penyaluran kredit konsumsi baru jenis kredit multiguna dan kartu kredit tumbuh lebih tinggi pada triwulan III 2023 dibanding triwulan sebelumnya. Sementara itu, kredit kendaraan bermotor, KPR, dan kredit tanpa agunan tetap tumbuh positif meski melambat.
Secara sektoral, pertumbuhan penyaluran kredit baru tertinggi terutama terjadi pada sektor Perikanan (SBT 76,6%), diikuti oleh sektor Perantara Keuangan (SBT 72,1%), dan sektor Listrik, Gas & Air (SBT 38,9%)
Hasil survei tersebut juga mengungkapkan pada triwulan IV 2023, penyaluran kredit baru diprakirakan melanjutkan tren peningkatan dengan SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 96,4%.
Namun, standar penyaluran kredit pada triwulan IV 2023 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 0,1%.
Kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat, antara lain pada aspek agunan dan persyaratan administrasi. Di sisi lain, suku bunga kredit dan biaya persetujuan kredit diprakirakan tetap longgar.
Sementara untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan IV 2023 diprakirakan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut terlihat dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 93,7%, lebih tinggi dibandingkan 55,0% pada triwulan sebelumnya
Pertumbuhan DPK yang meningkat diprakirakan terjadi pada seluruh jenis kategori instrumen, yakni giro, tabungan, dan deposito dengan SBT masing-masing sebesar 42,5%; 88,5%; dan 66,4%.
Selain itu, hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 10,7% (yoy), tumbuh positif meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 11,4% (yoy). Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.
(fsd/fsd) Next Article BI: Pertumbuhan Kredit Capai 11,83% per Januari 2024