²©²ÊÍøÕ¾

Meski Fokus UMKM, Kredit Macet dan Berisiko Bank BRI Turun

Zefanya Aprilia, ²©²ÊÍøÕ¾
25 October 2023 16:05
Dirut BRI Sunarso dalam Peresmian Pembukaan ASEAN Indo-Pacific Forum, Jakarta, 5 September 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian BUMN RI)
Foto: Dirut BRI Sunarso dalam Peresmian Pembukaan ASEAN Indo-Pacific Forum, Jakarta, 5 September 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kementerian BUMN RI)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bank pelat merah terbesar, Bank Rakyat Indonesia (BBRI), mengungkapkan rekor laba perusahaan hingga kuartal III-2023 mencapai Rp 44,21 atau tumbuh 12,5% secara tahunan (yoy).

Salah satu penopang perbaikan kinerja adalah pertumbuhan kredit yang diiringi dengan turunnya porsi kredit macet maupun yang bermasalah.

"NPL (non-performing loan/kredit macet) BRI 3,07% atau lebih baik dibandingkan tahun lalu 3,09%," jelas Direktur Utama BBRI Sunarso dalam paparan kinerja kuartal III-2023 Bank BRI, Rabu (25/10).

Sunarso menyebut pihaknya bangga bisa mencetak capaian tersebut, mengingat bukan hal mudah bagi bank dengan fokus di UMKM menjaga NPL di sekitar 3%. Apa lagi mengingat besaran kredit UMKM yang disalurkan Bank BRI juga membukukan rekor, mencapai Rp 1.308,9 triliun atau tumbuh 11% secara tahunan.

"ini adalah bukti BRI menerapkan prinsip-prinsip risk manajemen dengan baik karena sudah menangani banyak kredit mikro small medium bahkan ultra mikro tapi kita bisa mengelola NPL-nya di sekitaran 3% itu artinya sangat baik," terang Sunarso.

Selanjutnya Sunarso juga menyampaikan bahwa angka kredit berisiko (loan at risk/LAR) berhasil diturunkan. Hingga September 2023 angka LAR tercatat 13,80% dan mengalami perbaikan berupan penurunan jika dibandingkan tahun lalu. Dirinya juga menyampaikan optimisme bahwa tahun depan LAR Bank BRI akan kembali ke posisi normal sebelum pandemi yaitu 9-11%.

Sementara itu NPL Coverage Bank BRI turun menjadi 228,65% dari posisi pandemi yang mencapai 268%. Penurunan ini terjadi karena telah digunakan untuk biaya menghapus buku kredit-kredit UMKM terutama mikro yang macet karena covid-19, dan bukan digunakan untuk menambah laba.

"Saya tegaskan penurunan ini bukan untuk menambah laba," ujar Sunarso.


(fsd/fsd) Next Article Pemerintah Mau Hapus Kredit Macet UMKM, Ini Respons Himbara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular