
Dua Sektor Ini Bakal Cuan di Era Bunga Tinggi & Tahun Politik

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) babak belur sepanjang bulan ini. Pekan ini, indeks sudah dua kali terperosok lebih dari 1% hingga turun ke level psikologis 6.700.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tingginya suku bunga acuan Federal Reserve yang disebut akan higher for longer, sehingga membuat aliran dana asing keluar dari negara ini. Selain itu, investor juga cenderung wait and see pada masa menjelang tahun politik 2024.
Di tengah kondisi tersebut, ada beberapa sektor yang justru berpotensi cuan, yakni sektor perbankan dan consumer.
"Saya rasa dua sektor ini akan tetap outperform tahun depan. Terutama sektor consumer ya karena biasanya di tahun pemilu itu banyak money circulation yang akan naik. Dan saya rasa domestic consumption juga akan naik," ujar Executive Director J.P. Morgan Indonesia Henry Wibowo kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/10/2023).
Dia menyebut kecenderungan uang berputar akan ke sektor konsumer, seperti bahan pokok, barang-barang rumah tangga, produk kebersihan, serta alkohol dan tembakau. Selain itu segmen konsumer diskresioner atau sekunder yang mencakup perhotelan, otomotif, onderdil, garmen, supermarket, media juga menarik untuk disimak.
Senada, Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi berpendapat bahwa pada masa tahun politik akan ada biaya kampanye yang memutar ekonomi.
"Kalau politik kan ada biaya kampanye segala kan. Nah, itu akan memutar ekonomi kan, sektor consumer, karena consumption," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Sementara itu Michael menyampaikan juga sektor-sektor yang harus dihindari pada kondisi ini, yakni yang memiliki risiko tingkat bunga yang tinggi.
"Jadi perusahaan-perusahaan yang punya utang yang banyak itu dihindari," pungkasnya.
(mkh/mkh) Next Article Sesi 1 IHSG Parkir di Zona Hijau, Ditopang Sektor Kesehatan