²©²ÊÍøÕ¾

DPK Bank Cuma Tumbuh 3,9% Oktober 2023, Ini Penyebabnya

Zefanya Aprilia, ²©²ÊÍøÕ¾
27 November 2023 15:45
Ilustrasi Menabung (Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Menabung (Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan hanya 3,9% secara tahunan (yoy) per Oktober 2023, menjadi Rp 7.982,3 triliun. Angka pertumbuhan tersebut turun jauh dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 6,4% yoy.

Pada periode yang sama kredit bank tumbuh semakin cepat yakni 9,1% yoy. Bulan sebelumnya kredit tumbuh 8,4% yoy. 

Lebih rinci, pertumbuhan paling besar disumbang oleh simpanan berjangka yang tumbuh 6,9% yoy menjadi Rp2.982,9 triliun. Namun, lebih rendah dibanding sebulan sebelumnya sebesar 7,1% yoy.

Kemudian, tabungan tumbuh 2,6% yoy, naik dari September 2023 sebesar 2,0% yoy. Sementara itu, pertumbuhan giro anjlok jauh menjadi 1,8% pada Oktober 2023, dari sebulan sebelumnya melesat 11,0% yoy.

Penghimpunan giro tercatat sebesar Rp2.399,1 triliun pada Oktober 2023, paling besar ditopang oleh korporasi sebesar Rp1.878,1 triliun naik 5,6% yoy. Namun, pertumbuhan itu melambat dibanding sebulan sebelumnya sebesar 13,8% yoy.

Di samping itu, giro perorangan dan giro lainnya mengalami kontraksi. Giro perorangan tumbuh turun -15,3% yoy pada Oktober 2023, anjlok jauh dari sebulan sebelumnya sebesar 1,5% yoy, sedangkan giro lainnya turun -4,8% yoy pada Oktober 2023, dari sebulan sebelumnya naik 1,5% yoy.

Perkembangan penghimpunan DPK secara keseluruhan ini pun telah mempengaruhi perkembangan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2023, yang mengalami perlambatan. Posisi M2 pada Oktober 2023 tercatat sebesar Rp8.505,4 triliun atau tumbuh 3,4% yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,0% yoy.

Kendati demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan likuiditas perbankan masih memadai dalam mendukung stabilitas sistem keuangan.

"Likuiditas perbankan yang tetap memadai juga didukung oleh implementasi KLM yang efektif berlaku sejak 1 Oktober 2023," katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Oktober 2023, Kamis (23/11/2023).

Perry mengatakan bahwa rasio alat likuiditas per DPK (AL/DPK) sebesar 26,36%. Angka ini malah naik dibandingkan dengan September 2023, yakni 25,83%.

Kondisi likuiditas yang masih memadai tersebut juga tercermin pada posisi suku bunga deposito. simpanan jangka panjang untuk tenor 1 bulan terjaga pada level 4,4% dengan suku bunga kredit per 1 Oktober 2023 9,7%.

Perry mengatakan bahwa BI selanjutnya akan terus meningkatkan efektivitas implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.


(mkh/mkh) Next Article Harap Tenang! Likuiditas Bank Masih Aman, 2024 Siap Ekspansi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular