
LPS Proyeksi Pertumbuhan DPK Tahun Ini 6%

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6% pada tahun ini.Â
Dengan demikian selisih pertumbuhan antara DPKÂ dengan kredit diperkirakan masih terbilang lebar.Â
Sebagai informasi Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan kredit tumbuh dua digit pada tahun ini.Â
Adapun sepanjang 2023, DPK industri perbankan naik 3,73% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan DPK tersebut jauh lebih kecil dibandingkan kredit yang melesat 10,38% yoy.Â
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan kendati selisih pertumbuhan DPK dengan kredit terbilang lebar, tetapi likuiditas perbankan dalam level yang memadai.Â
"Likuiditas memadai AL/NCD 107,08% dan AL/DPK 28,73% pada Desember 2023. Ini relatif tinggi di atas threshold 50% dan 10%," kata Purbaya dalam konferensi pers tingkat bunga penjaminan Januari 2024, Senin (30/1/2024).
Adapun Purbaya menjabarkan bahwa per Desember 2023, tabungan masyarakat dengan ³Ù¾±±ð°ù¾±²Ô²µÌýnominal kurang dari Rp 100 juta mulai bergerak naik. Ini menjadi indikator perbaikan ekonomi pada masyarakat lapis bawah. Â
"Masyarakat bawah sudah merasakan dampak perbaikan ekonomi, jadi sudah bisa tambah tabungan," katanya.Â
Kontras, tabungan dengan ³Ù¾±±ð°ù¾±²Ô²µÌýnominal lebih dari Rp 5 miliar dalam tren yang menurun. Pada tahun lalu pertumbuhannya sekitar 14% hingga 15%, sedangkan per Desember 2023 hanya 3,51% yoy.Â
Purbaya menilai hal itu menjadi indikasi bahwa korporasi, mayoritas nasabah dengan ³Ù¾±±ð°ù¾±²Ô²µÌýnominal tabungan lebih dari Rp 5 miliar, menggunakan dana sendiri dibandingkan mengambil kredit di bank.
(mkh/mkh) Next Article Jaminan Perlindungan, Saat Bank Kembali ke Hati Nasabah