²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøվ Indonesia - Bank Syariah Indonesia (BRIS) mengungkapkan basis nasabah perusahaan telah meningkat pesat sejak resmi melakukan penggabungan unit usaha (merger) tiga tahun lalu.

Hingga akhir Desember 2023, jumlah nasabah BSI tercatat mencapai 19,65 juta dengan pertumbuhan 10,53% secara tahunan (yoy). Angka ini tersebut menempatkan BSI menjadi bank dengan basis nasabah terbesar kelima di Indonesia.

"Jumlah customer base BSI dibandingkan industri perbankan nasional [posisi] kelima," ujar Direktur BRIS Anton Sukarna dalam paparan kinerja BSI Kamis (1/2/2024)

Baca: DPK BSI Terbesar ke-5 di RI, Raup Rp 294 T Sepanjang 2023

Meski demikian, dirinya juga mengungkapkan masih terdapat tantangan yang perlu dihadapi terkait penetrasi produk keuangan kepada para nasabah yang kedepannya diharapkan dapat memberikan peluang pertumbuhan yang lebih luas kepada BSI.

"Kalau kita lihat pendalaman terkait penetrasi produk-produk kita relatively rendah sehingga BSI masih punya ruang [pertumbuhan]," ungkap Anton.

Dengan basis nasabah hampir 20 juta, Anton menyebut baru sekitar 1,16 juta yg menikmati pembiayaan yang artinya hanya 5,9% dari total nasabah perusahaan. Secara lebih rinci, yang telah menikmati pembiayaan konsumer baru 600 ribu.

Terkait jangkauan layanan, BSI saat ini hadir di hampir di seluruh penjuru Indonesia. Jumlah jaringan yang dimiliki BSI mencapai 1000 kantor cabang dan berada di peringkat kelima nasional.

Sebagai informasi, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah resmi bergabung (merger) menjadi Bank Syariah Indonesia (BRIS) pada 1 Februari 2021 silam.

(fsd/fsd) Next Article BSI Bakal Jajaki Arab Saudi, Sedang Kaji Buka Kantor Cabang