Bos Bank Mandiri Sebut Tantangan Tahun Ini Bukan Cuma Likuiditas

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat setidaknya ada dua tantangan bagi industri perbankan pada tahun ini. Selain biaya dana yang terbilang mahal, tetapi juga berebut sektor atau debitur unggulan.Â
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menjelaskan lebih lanjut bahwa saat ini ada kecenderungan perbankan mengejar sektor yang masih prospektif dan tangguh. "Fokusnya ke sektor tertentu atau grup nasabah tertentu," katanya dalam ²©²ÊÍøÕ¾Â Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Sementara itu, perbankan masih berhadapan dengan biaya dana atau cost of fund (CoF) tinggi. Sebagaimana diketahui Bank Indonesia masih menahan suku bunga pada level 6%, seiring dengan kebijakan The Fed yang belum berubah.Â
Adapun Bank Mandiri, kata Xandra, mencatat rata-rata pertumbuhan kredit 13%–15%. Dengan demikian bank harus melakukan ekspansi untuk mengejar kembali pertumbuhan tersebut pada tahun ini.Â
Bank Mandiri memiliki fokus utama pada kredit korporasi, tetapi juga menjaga portofolio bisnis ritel.Â
Per Desember 2023, Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 1.398 triliun, naik 16,3% yoy. Hal ini mendorong aset konsolidasi mencapai Rp 2.174,2 triliun, naik 9,12% yoy.
Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 490 triliun pada akhir 2023, tumbuh 18,3% yoy.
Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibanding segmen lain yaitu sebesar 21,2% yoy menjadi Rp 238 triliun.Â
Segmen SME tumbuh 14% yoy menjadi Rp 77 triliun, sedangkan segmen mikro tumbuh mencapai 10,4% yoy menyentuh Rp 168 triliun.
Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik. Per akhir 2023, rasio nonperforming loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only turun sebesar 86 basis poin (bps) ke level 1,02%. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif yakni sebesar 384%.
(mkh/mkh) Next Article Ini Senjata Bank Indonesia Dorong Kredit Bank Sepanjang 2024
