²©²ÊÍøÕ¾

Market Commentary

Jelang RUPST dan Pengumuman Dividen, Saham BBNI Gerak Tipis-Tipis

Riset, ²©²ÊÍøÕ¾
04 March 2024 12:58
Gedung Bank BNI
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Saham emiten perbankan Himbara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terpantau gerak tipis-tipis pada perdagangan sesi I Rabu (4/3/2024), menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan.

Hingga pukul 12:00 WIB, saham BBNI terkoreksi 0,85% ke posisi harga Rp 5.850/unit. Saham BBNI bergerak di rentang harga Rp 5.850 - Rp 5.925 per unit.

Pada perdagangan sesi I hari ini, saham BBNI sudah ditransaksikan sebanyak 3.682 kali dengan volume sebesar 7,56 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 44,42 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 218,19 triliun.

Hingga pukul 12:00 WIB, di order offer atau jual, pada harga Rp 6.050/unit, menjadi antrean jual paling banyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 33.866 lot atau sekitar Rp 20,5 miliar

Sedangkan di order bid atau beli, di harga Rp 5.800/unit menjadi antrean beli terbanyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 49.366 lot atau sekitar Rp 28,6 miliar.

Lesunya saham BBNI terjadi menjelang RUPST yang akan digelar pada hari ini sekitar pukul 14:00 WIB. Salah satu mata acara yang ditunggu dalam agenda tahunan tersebut adalah persetujuan penggunaan laba bersih tahun buku 2023.

Dalam mata acara ini, BNI akan meminta persetujuan kepada pemegang saham atas laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian. Biasanya, akan dibahas juga penggunaan sebagian laba bersih untuk dibagikan sebagai dividen.

Analis melihat dengan kinerja keuangan BBNI yang kinclong di sepanjang 2023 akan menjadi katalis positif untuk mendongkrak dividen dari bank BUMN dengan logo 46 tersebut.

Untuk diketahui, bank yang masuk kategori KBMI IV ini rutin membagikan dividen setiap tahunnya. Data menunjukkan bahwa di tahun 2020 dan 2021, bank dengan total aset lebih dari Rp 1.000 triliun tersebut membagikan dividen dengan rasio payout sebesar 25% dari laba bersihnya.

Kemudian di tahun 2022, rasio payout pembagian dividen BBNI meningkat menjadi 40% dari laba bersih atau setara dengan Rp 196,4/saham, di mana pada tahun tersebut perseroan belum melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split). Adapun yield yang dihasilkan mencapai hampir 3%.

Pada 2023, BBNI berhasil menorehkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 20,9 triliun atau setara dengan laba per saham Rp 561, meningkat 14,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan capaian impresif dari laba bersihnya tersebut BBNI diperkirakan berpotensi membagikan dividen dengan nilai yang lebih besar.

Riset Mirae Asset Sekuritas memproyeksi BBNI berpotensi membagikan dividen per saham sebesar Rp 284. Nilai tersebut setara dengan 50,6% dari laba bersihnya. Apabila menggunakan harga penutupan 27 Februari 2024 di Rp 6.000, maka imbal hasil yang ditawarkan mencapai 4,73%.

Yield yang mendekati 5% tersebut tergolong besar, mengingat BBNI juga menjadi salah satu konstituen indeks IDX High Dividend. Mengacu pada keterangan BEI per 20 Januari 2024, BBNI menjadi saham bank BUMN dengan bobot terbesar ke-6 untuk IDX High Dividend dengan bobot mencapai 5,34%.

Meskipun harga saham BBNI beberapa kali cetak rekor all-time high (ATH) di sepanjang 2024 ini dan memberikan capital gain 10,7% secara year to date (ytd), yield dari dividend yang ditawarkan mendekati 5% tergolong tinggi karena di atas suku bunga deposito bank-bank kakap yang masih berada di bawah 4%.

Untuk diketahui, salah satu penyebab pertumbuhan laba bersih BBNI hingga digit ganda di tahun 2023 adalah kemampuan bank dalam mengelola kualitas asetnya. Rasio kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) BBNI turun 70 basis poin (bp) menjadi 2,1% dari 2,8% di 2022.

Akibat dari perbaikan kualitas aset tersebut, beban provisi atau pencadangan kerugian penurunan nilainya (cost of credit) dapat turun 20,1% secara tahunan sehingga mendongkrak bottom-line dari perseroan.

Capaian kesuksesan lain yang ditorehkan oleh BBNI di 2023 adalah dari rasio rentabilitasnya dengan Return on Average Equity (ROAE) mencapai 15,2% jauh lebih tinggi sebelum pandemic Covid-19 di 2019 di 14%. Dalam 5 tahun ke depan, tepatnya pada 2028, BBNI menargetkan dapat mencapai ROAE 20%.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd) Next Article Laba Kuartal III-2023 Tumbuh 15%, Saham BBNI Bergairah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular