²©²ÊÍøÕ¾

Market Commentary

Jelang RUPS Hari Ini, Saham BBCA Cetak Rekor Lagi

Chandra Dwi, ²©²ÊÍøÕ¾
14 March 2024 10:02
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten perbankan paling 'jumbo' di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terpantau kembali menguat dan kembali menyentuh rekor tertinggi setelah stock split pada perdagangan sesi I Kamis (14/3/2024).

Per pukul 09:49 WIB, saham BBCA terpantau melonjak 2,25% ke posisi Rp 10.225/unit. Saham BBCA pun kembali mencetak rekor tertinggi (all time high/ATH) pasca stock split pada sesi I hari ini. Adapun terakhir BBCA mencetak rekor tertinggi pasca stock split pada perdagangan Jumat pekan lalu di Rp 10.150/unit.

´¡»å±è²¹³Ü²ÔÌý²õaham BBCA pada sesi I hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 5.290 kali dengan volume sebesar 19,74 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 199,97 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 1.260,49 triliun.

Hingga pukul 09:49 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 10.000/unit, menjadi antrean beli paling banyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 38.413 lot atau sekitar Rp 38 miliar

Sedangkan di order offer atau jual, di harga Rp 10.250/unit, menjadi antrean jual terbanyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 43340 lot atau sekitar Rp 44 miliar.

Saham BBCA kembali mencetak rekor sementaranya menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang rencananya akan digelar hari ini.

Salah satu agenda rapat adalah penetapan penggunaan laba bersih BCA tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023 atau tahun buku 2023.

"Penggunaan laba bersih perseroan akan diusulkan untuk disisihkan sebagai dana cadangan, pembagian dividen tunai, dan sisa laba bersih yang tidak ditentukan penggunaannya akan ditetapkan sebagai laba ditahan," mengutip Pengumuman Pemanggilan RUPST BCA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/2/2024).

Penggunaan laba bersih sesuai keterangan resmi perseroan akan diusulkan untuk disisihkan sebagai dana cadangan, pembagian dividen tunai, dan sisa laba bersih yang tidak ditentukan penggunaannya akan ditetapkan sebagai laba ditahan.

Sebelumnya, BBCA mencatatkan laba bersih terkonsolidasi pada 2023 mencapai Rp 48,6 triliun atau tumbuh 19,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) ditopang meningkatnya jumlah penyaluran kredit.

Presiden Direktur BBCA, Jahja Setiaatmadja melihat perekonomian domestik tetap tangguh dan stabil di tengah sejumlah tantangan berupa tekanan inflasi global serta peningkatan tensi geopolitik.

Penyaluran kredit ke segmen UKM dan konsumer yang naik signifikan per Desember 2023. Peningkatan volume kredit BCA tumbuh dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir.

Per 31 Desember 2023, kredit korporasi tumbuh 15% mencapai Rp 368,7 triliun, sedangkan kredit komersial naik 7,5% mencapai Rp 126,8 triliun.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan ²©²ÊÍøÕ¾ Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd) Next Article BCA Cetak Laba Rp 48 T, Sahamnya Malah Ambles 1,84%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular