²©²ÊÍøÕ¾

Beban Penjualan 2023 Susut 54%, Rugi Operasional GOTO Turun 66%

rah, ²©²ÊÍøÕ¾
20 March 2024 09:42
GoTo (Tangkapan layar zoom)
Foto: GoTo (Tangkapan layar zoom)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil memangkas sejumlah beban dan biaya di tahun lalu, salah satunya beban penjualan dan pemasaran hingga 54,35% menjadi Rp 6,43 triliun dari tahun sebelumnya Rp 14,09 triliun.

Penurunan juga dilakukan untuk pos beban umum dan administrasi yang dipangkas 56% menjadi Rp 5,65 triliun dari tahun sebelumnya Rp 12,71 triliun dan beban pengembangan produk juga turun 24% menjadi Rp 3,52 triliun dari sebelumnya Rp 4,64 triliun.

Selain itu, beban penyusutan dan amortisasi juga turun 8,2% menjadi Rp 2,67 triliun dari sebelumnya Rp 2,91 triliun dan beban operasional dan pendukung turun 8% menjadi Rp 1,71 triliun dari sebelumnya Rp 1,85 triliun.

Secara spesifik biaya iklan dan pemasaran juga turun 54% menjadi Rp 1,99 triliun dari tahun sebelumnya Rp 4,28 triliun.

Ìý

Dengan beberapa penurunan biaya ini, maka, total beban operasional (biaya dan beban) dipangkas signifikan sebesar 40% menjadi Rp 25,06 triliun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 41,68 triliun.

Strategi ini, ditambah dengan pendapatan bersih GOTO yang naik sebesar 30% menjadi Rp 14,79 triliun di 2023 dari Rp 11,35 triliun di 2022 mendorong rugi operasional GOTO turun 66,11% menjadi rugi usaha Rp 10,28 triliun, dari tahun sebelumnya rugi usaha Rp 30,33 triliun.

Direktur Utama Grup GoToÌýPatrick WalujoÌýmengatakan, perseroan telah meletakkan landasan operasional yang kuat dengan tercapainya EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV-2023 sebesar Rp 77 miliar.

Selain itu, terjalinnya kemitraan strategis dengan TikTok pada bisnis e-commerce, yang diselesaikan pada Januari 2024 lalu juga akan berdampak luas kepada bisnis-bisnis Financial Technology dan On-Demand Services (ODS).

"Ke depannya, fokus Perseroan adalah untuk memperkuat landasan ini agar dapat mendorong pertumbuhan yang lebih cepat, dan profitabel," kata Patrick, dalam siaran pers, Selasa (19/3).

Dalam kesempatan yang sama, Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo, mengatakan beban insentif secara Grup GoTo pada Q4-2023 turun 33% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan itu berkontribusi pada penurunan 38% untuk full year 2023.

Sedangkan biaya kas operasional rutin (cash recurring fixed costs) pada Q4-2023 juga turun 39% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dan setahun penuh turun 19% sehingga berdampak pada perbaikan pada rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 12,3 triliun.

GoTo juga mempertahankan posisi kas dan posisi keuangan yang solid dengan kas, setara kas, dan deposito jangka pendek senilai Rp 27,4 triliun pada akhir Desember 2023.

"Perseroan berharap dapat mencapai EBITDA yang disesuaikan impas secara Grup untuk keseluruhan tahun 2024, dan secara bersamaan menginvestasikan kembali pendapatan kepada kegiatan bisnis perseroan secara berkelanjutan, seiring upaya menuju pertumbuhan top line," kata Jacky.


(rah/rah) Next Article Dalam Setahun, GOTO Pangkas Rugi Operasional hingga 66%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular