²©²ÊÍøÕ¾

Bos OJK Blak-Blakan Soal Dampak Penurunan Suku Bunga AS

Zefanya Aprilia, ²©²ÊÍøÕ¾
02 April 2024 15:35
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar memberikan pemaparan dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Maret 2024. (Tangkapan Layar Youtube Otoritas Jasa Keuangan)
Foto: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar memberikan pemaparan dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Maret 2024. (Tangkapan Layar Youtube Otoritas Jasa Keuangan)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan kondisi ekonomi global cukup kondusif jelang pemangkasan suku bunga AS (fed fund rate/FFR) yang diperkirakan akan mulai dilaksanakan pada semester kedua tahun ini. Dirinya menilai goncangan ekonomi global tampaknya tidak terjadi karena pelaku pasar telah lebih dahulu mengantisipasi kenaikan ini.

Meski demikian, Mahendra menyebut pihaknya terus mencermati potensi-potensi risiko yang dapat menghambat pertumbuhan yang mungkin muncul baik itu di pasar global maupun domestik.

"Indikasi The Fed dan ekspektasi pasar maka potensi kemungkinan terjadi guncangan di pasar agak mereda karena kebijakan The Fed sudah price in oleh pasar," jelas Mahendra dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK Selasa 2 April 2024.

Dirinya juga menyampaikan pasar juga telah mengharapkan setidaknya ada tiga kali pemangkasan suku bunga tahun ini, dengan yang pertama diprediksi akan terjadi pada pertemuan bulan Juni.

Mahendra juga memprediksi pertumbuhan ekonomi AS tumbuh dengan kisaran lebih tinggi dari ekspektasi semula karena kondisi pasar kerja yang lebih baik dan inflasi yang masih berada di atas target.

Kemudian terkait ekonomi domestik, Mahendra menyebut RI akan dapat tumbuh solid dengan inflasi inti yang terjaga stabil dan bahkan menghentikan tren penurunan sejak akhir 2022. Hal ini dilihat Mahendra sebagai indikasi pemulihan permintaan.

"Sedangkan sisi kinerja manufaktur seperti biasa kita pakai indeks PMI yang terus terjaga zona ekspansi didorong peningkatan permintaan dan lapangan pekerjaan," jelas Mahendra


(fsd/fsd) Next Article The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga, Bos OJK Buka-bukaan Efeknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular