
Disambut Antusias, Ini Alasan Global Bond BNI Diburu Investor

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Penerbitan global bond oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) senilai US$ 500 juta atau senilai Rp 7,94 triliun mendapat respon positif dari investor global. Hal ini ditandai dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 6,4 kali dari rencana nilai yang diterbitkan saat Initial Pricing Guidance (IPG).
Direktur Finance BNI Novita Widya Angraini pun mengungkapkan alasan investor 'memburu' global bond BNI. Dia mengatakan perusahaan sedang melakukan perjalanan transformasi sejak 2020 dan menunjukkan hasil yang diakui oleh investor. Hal ini tercermin dari profitabilitas BNI yang melonjak pada tahun lalu, dibandingkan 2020.
"Jadi kita bisa lihat return on equity BNI dari 2020 yang hanya 2,6% menjadi 15,2% pada 2023. Jadi sungguh lompatannya terlihat sekali dari sisi profitabilitas. Kemampuan BNI tentu karena transformasi yang dilakukan BNI dari sisi fundamental," kata Novita dalam Power Lunch ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (2/4/2024).
Dari sisi fundamental BNI melakukan perbaikan funding sehingga menghasilkan cost of fund yang lebih rendah. Pihaknya juga memperbaiki dan melakukan transformasi risiko dan kredit, sehingga cost of credit pun turun.
"Jadi perbaikan fundamental bukan dari pertumbuhan agresif tapi karena BNI bisa melakukan perbaikan dari sisi risk culture, digitalisasi hingga menghasilkan CASA. Dengan digitalisasi, kita juga menekan opex itu menjadi salah satu perbaikan fundamental," ujarnya.
Investor juga menurutnya percaya masih banyak peluang yang bisa dicapai BNI dengan transformasi yang terus dilakukan.
"Memang perjalan kita dari 2020 sampai 2025 masih on track dan itu satu hal yang mendapatkan apresiasi dari investor. Tentu investor melihat permodalan BNI kuat, karena pertimbangan investor adalah ketika perusahaan permodalan," tambahnya.
Ketika masa pandemi misalnya, tingkat kecukupan permodalan BNI masih di ambang batas rating. Saat ini profitabilitas membaik dan tingkat permodalan bisa mencapai 20%.
"Artinya investor nyamannya dengan fundamental kita, modal cukup, sehingga bisa cukup sehingga bisa tumbuh forward looking," kata dia.
(rah/rah) Next Article BNI Berencana Rilis Global Bond Senilai US$ 500 Juta, Ini Detilnya