²©²ÊÍøÕ¾

BI Rate Naik, Begini Hasil Stress Test Perbankan

Arrijal Rachman, ²©²ÊÍøÕ¾
24 April 2024 14:51
Gubernur BI Perry Warjiyo memberi pemaparan di Konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo memberi pemaparan di Konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bank Indonesia memutuskan untuk mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25% dalam Rapat Dewan Gubernur April 2024. 

Hal ini dilakukan BI setelah menahan suku bunga acuan pada level 6% sepanjang 5 bulan.

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan hasil stress test terhadap ketahanan perbankan dan korporasi. Menurutnya bank dan korporasi tetap kuat menghadapi berbagai tekanan, termasuk dalam memitigasi ketidakpastian pasar keuangan global. 

"BI akan kerja sama dengan KSSK dalam mitigasi risiko tersebut yang berpotensi ganggu stabllitas sistem keuangan," katanya dalam konferensi pers hasil RDG April 2024, Rabu (24/4/2024).

Perry menjabarkan saat ini perbankan di Indonesia didukung oleh permodalan kuat dan likuiditas yang memadai. Rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) per Februari 2024 sebesar 27,73%, jauh di atas batas bawah. 

Hal itu diikuti pula oleh kualitas aset yang terjaga. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (±·±Ê³¢)Ìý²µ°ù´Ç²õ²õÌýsebesar 2,35% dan NPL ²Ô±ð³ÙÌý0,82%.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,44% yoy per Maret 2024. Kendati tumbuh lebih rendah dibandingkan kredit, alat likuid per DPK (AL/DPK)  tercatat sebesar 27,18%.

Perry juga menjelaskan ketahanan perbankan juga didukung oleh kemampuan bayar korporasi.

Pada periode yang sama, pertumbuhan kredit sebesar 12,4% yoy. Hal ini didorong oleh pertumbuhan kredit dari hampir seluruh sektor ekonomi.

Dari sisi penawaran pertumbuhan kredit ditopang oleh permodalan tinggi dan likuiditas yang memadai. 

"Sementara dari sisi permintaan didukung kinerja dan investasi korporasi yang meningkat pasca-Pemilu dan kinerja rumah tangga," kata Perry.

Lebih rinci, pertumbuhan kredit pada kuartal I 2024 ditopang oleh permintaan kebutuhan investasi, modal kerja, dan konsumsi, yang masing-masing naik 14,83% yoy, 12,3% yoy, dan 10,22% yoy.

"Dengan perkembangan tersebut BI memperkirakan pertumbuhan kredit 2024 akan terus meningkat dan berada pada kisaran 10%-12%," katanya.


(mkh/mkh) Next Article Awal Tahun! BI Rate Tetap di Level 6%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular