
Adaro Minerals (ADMR) Ungkap Ada 3 Calon Mitra Pengganti Hyundai

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten batu bara PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menjelaskan bahwa sudah menjajaki beberapa pihak untuk kerja sama proyek pengadaan aluminium. Hal ini setelah Hyundai Motor Company tidak memperpanjang kesepakatan kerja sama dengan anak usaha Grup Adaro itu pada 13 November 2023 lalu.
Direktur ADMR Wito Krisnahadi mengatakan sudah ada tiga calon pembeli teratas yang tertarik untuk menjalin kerja sama. Sebanyak dua di antaranya sudah menandatangani nota kesepakatan (MoU) dan satu dalam satu lagi sedang dalam proses.
"Siapa pembelinya, terus terang saya banyak diminta untuk menjual dari beberapa party. Saya nggak bisa ngomong di sini sekarang karena masih dalam penjajakan untuk kemudian MoU dan sebagainya, tapi at least sudah ada tiga top traders besar yang sudah tertarik," ujarnya saat Press Conference RUPST ADMR, di Raffles Hotel, Selasa (14/5/2024).
Mengingatkan saja, Hyundai dan induk ADMR, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menandatangani MoU pada tanggal 13 November 2022 yang berlaku selama 12 bulan, seiring dengan upaya Hyundai untuk menjajaki peluang pengadaan aluminium rendah karbon menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air yang ramah lingkungan di kemudian hari.
"Setelah MoU berakhir pada bulan November tahun 2023, Hyundai dan Perseroan sepakat untuk tidak memperbarui MoU tersebut dan menjajaki peluang lain secara terpisah dan mandiri," ujar ADRO dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Jumat, (5/4/2024).
Dampak dari berakhirnya MoU ini dianggap tidak berpengaruh terhadap keuangan maupun operasional karena smelter masih dalam tahap konstruksi. Adaro berupaya untuk mencapai target commercial operation date yang direncanakan pada 2025, dengan kapasitas produksi fase pertama sebanyak 500.000 ton aluminium per tahun.
ADROÂ pun tetap fokus pada pengembangan smelter aluminium rendah karbon meskipun kerja sama dengan Hyundai telah berakhir. Hal ini dilakukan guna mendukung industri yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor produk aluminium.
(mkh/mkh) Next Article 3 Bulan Cuan Rp 1,88 Triliun, Cek Pergerakan Harga Saham ADMR