²©²ÊÍøÕ¾

Merdeka Battery (MBMA) Umumkan Rencana Right Issue

Mentari Puspadini, ²©²ÊÍøÕ¾
16 May 2024 16:50
Kegiatan operasi smelter nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (²©²ÊÍøÕ¾/Lucky Leonard Leatemia)
Foto: Kegiatan operasi smelter nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (²©²ÊÍøÕ¾/Lucky Leonard Leatemia)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) tengah berencana untuk melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Telebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue dalam jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah seluruh sahamnya.

Mengacu pada keterbukaan informasi, right issue akan dilaksanakan dalam periode 12 bulan. Namun, sebelumnya, pihaknya harus meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 21 Juni 2024.

"Jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPST sehubungan dengan PMHMETD I sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan. Perseroan berencana untuk melaksanakan penambahan modal dalam periode 12 (dua belas) bulan tersebut," sebagaimana dikutip pada Kamis, (16/5/2024).

Terkait penggunaan dana, MBMA berencana untuk menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh dari PMHMETD I ini antara lain untuk: kebutuhan likuiditas umum, belanja modal, modal kerja dan untuk pertumbuhan dan/atau pengembangan usaha Perseroan

"Termasuk namun tidak terbatas pada pembelian saham dan/atau aset, dan/atau penyertaan saham pada satu atau lebih perusahaan, dan metode transaksi lain yang sesuai," tambahnya.

Apabila pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan HMETD yang dimiliki olehnya dalam PMHMETD I, maka kepemilikan pemegang saham Perseroan tersebut akan terkena dilusi dengan persentase maksimum sebesar 9,1% dari jumlah kepemilikan sahamnya di Perseroan.

Untuk informasi saja, PT Merdeka Energi Nusantara sebanyak 54,04 miliar atau setara 50,04%. Kemudian, Garibaldi Thohir alias Boy Thohir sebanyak 6,83 miliar saham atau setara 6,33%.

Selain itu, saham MBMA dimiliki oleh Huayong International (Hong Kong) Limited sebanyak 8,14 miliar saham (7,55%), PT Alam Permai 5,86 miliar saham (5,43%), Winato Kartono 2,36 miliar saham (2,19%, dan masyarakat sebanyak 30,74 miliar saham (28,46%).


(fsd/fsd) Next Article Raup Rp12 T, Bank KB Bukopin Pakai Dana Rights Issue Buat Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular