²©²ÊÍøÕ¾

Dunia Gonjang Ganjing, BI Buka-bukaan Kondisi Indonesia Terkini!

Arrijal Rachman & Hadijah Alaydrus, ²©²ÊÍøÕ¾
22 May 2024 15:44
²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki
Daftar Isi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bank Indonesia (BI) merilis data perekonomian Indonesia terkini. Secara umum, kondisi perekonomian Indonesia tetap baik di tengah ketidakpastian global.

"Ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan pada periode tingginya ketidakpastian global," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (21/5/2024)

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 tercatat 5,11% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04% (yoy). Dorongan terbesar bersumber dari permintaan domestik. Konsumsi swasta dan Pemerintah membaik didorong oleh dampak positif pelaksanaan Pemilu 2024 dan hari libur nasional terkait dengan Hari Besar Keagamaan Nasional.

Investasi masih tumbuh baik, terutama ditopang oleh investasi bangunan seiring berlanjutnya pembangunan infrastruktur. Meskipun di sisi lain, ekspor melambat sejalan dengan masih lemahnya permintaan dari mitra dagang utama.

"Perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada triwulan II 2024 tetap baik, sebagaimana tecermin pada kinerja positif sejumlah indikator konsumsi rumah tangga dan investasi, seperti Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Penjualan Riil, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur. Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5%," kata Perry.

Neraca Pembayaran Indonesia

Data berikutnya mengenai Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2024 defisit US$ 6 miliar. Defisit transaksi berjalan mencapai US$ 2,2 miliar atau 0,6% PDB.

Posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2024 tetap tinggi sebesar 136,2 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Secara keseluruhan, NPI 2024 diprakirakan terjaga dengan transaksi berjalan dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1% sampai dengan 0,9% dari PDB," terang Perry.

Rupiah

Nilai tukar Rupiah secara bulanan pada Mei 2024 (hingga 21 Mei 2024) kembali menguat 1,66% (ptp), setelah pada April 2024 melemah 2,49% (ptp).

Penguatan rupiah didorong oleh kenaikan suku bunga acuan atau BI rate pada April 2022 menjadi 6,25% yang mendorong aliran masuk modal asing, terutama ke SBN dan SRBI, sebesar 4,2 miliar dolar AS pada bulan Mei 2024 (hingga 20 Mei 2024).

Dilihat dari awal tahun, rupiah melemah 3,74% dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina, Won Korea, dan Baht Thailand masing-masing sebesar 4,91%, 5,52%, dan 5,99%.

"Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan stabil dengan kecenderungan menguat didorong oleh imbal hasil yang menarik sejalan dengan kenaikan BI-Rate, premi risiko yang turun, prospek ekonomi yang lebih baik, dan komitmen Bank Indonesia untuk terus menstabilkan nilai tukar Rupiah," papar Perry.

Inflasi

Inflasi April 2024 tercatat menurun dari 3,05% (yoy) pada Maret 2024 menjadi sebesar 3,00% (yoy). Perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi inti dan inflasi administered prices (AP) yang rendah masing-masing sebesar 1,82% (yoy) dan 1,54% (yoy).

Sementara itu, inflasi volatile food (VF) menurun dari 10,33% (yoy) menjadi sebesar 9,63% (yoy) sejalan dengan penurunan harga komoditas pangan terutama dipengaruhi oleh mulai masuknya masa panen.

"Panen raya sudah terjadi dan berlangsung di wilayah Indonesia," kata Deputi Gubernur BI Aida S Budiman pada kesempatan yang sama.


(mij/mij) Next Article Kencangkan Ikat Pinggang, Bos BI: Ekonomi Tak Pasti Sampai Tahun Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular