²©²ÊÍøÕ¾

Tekanan Dolar AS Mereda, Rupiah Siap Lepas Landas Hari Ini?

Tasya Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
04 June 2024 08:30
Penukaran uang dolar (AS) dan rupiah di Valuta Inti Prima (VIP) Money Changer, Menteng, Jakarta, Rabu (11/10/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/ Faisal Rahman)
Foto: Penukaran uang dolar (AS) dan rupiah di Valuta Inti Prima (VIP) Money Changer, Menteng, Jakarta, Rabu (11/10/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/ Faisal Rahman)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Tekanan dolar AS terhadap rupiah tampaknya akan mereda pada hari ini, Selasa (4/6/2024). Pasalnya, indeks dolar AS (DXY) menurun tajam setelah data manufaktur AS terkontraksi.

Melansir data Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,12% di angka Rp16.225/US$ pada Senin (3/6/2024). Apresiasi rupiah ini sejalan dengan penutupan perdagangan sehari sebelumnya (31/5/2024) sebesar 0,06%.

Penguatan rupiah tampaknya masih akan berlanjut setelah beberapa data ekonomi AS mendukung optimisme pemangkasan suku bunga bank sentral AS atau the Fed pada tahun ini.

Sejumlah data yang mendukung seperti pelemahan PMI Manufaktur AS oleh ISM menjadi 48,70 pada Mei 2024. Terkontraksi lebih dalam dari konsensus yang perkirakan di 49,50.

Akibat hal ini, yield US Treasury langsung turun -11% menjadi 4,39% dan indeks dolar AS (DXY) juga terkontraksi cukup dalam hingga 0,55% menjadi 104,03.

Lionel Priyadi, Fixed Income & Macro Strategist Mega Capital Sekuritas menyebutkan rupiah berpeluang menguat.

"Rupiah berpeluang menguat ke rentang IDR 16,050-16,150 per USD akibat melemahnya indeks dolar tadi malam" terangnya.
Selain itu, dari pasar tenaga kerja juga ada pendinginan terlihat dari angka non-farm payrolls yang lebih lemah dari konsensus, pada April 2024 turun menjadi 175.000 pekerjaan dibandingkan konsensus yang perkirakan 180.000 pekerjaan. Alhasil, level pengangguran meningkat menjadi 4%.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal, pergerakan rupiah terlihat mulai menembus ke bawah garis rata-rata selama 20 jam atau MA20. Jika penguatan berlanjut, maka potensi menguji support di Rp16.211/US$, ini diambil dari garis rata-rata selama 50 jam atau MA50.

Meski begitu, pelaku pasar tetap perlu mengantisipasi jika ada pelemahan lanjutan dengan mencermati resistance terdekat di Rp16.277/US$ yang bertepatan dengan garis horizontal dari high candle intraday 30 April 2024.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH


(fsd/fsd) Next Article Belum Ada Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed, Gimana Nasib Rupiah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular