²©²ÊÍøÕ¾

Pasar Nantikan Pengumuman The Fed, Harga Minyak Mulai Menguat!

Tasya Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
10 June 2024 11:35
Kapal tanker Capricorn Sun ditambatkan di pelabuhan Rostock Jerman, Jerman, 5 Agustus 2022. Menurut data pelacakan kapal Refinitiv, kapal tanker Capricorn Sun memuat minyak mentah Mars Sour di lepas pantai Louisiana di Amerika Serikat dan dibongkar di Rostock pada 3 Agustus 2022, saat kilang lokal menguji alternatif minyak Rusia. (REUTERS/Andreas Rinke/File Photo)
Foto: Kapal tanker Capricorn Sun ditambatkan di pelabuhan Rostock Jerman, Jerman, 5 Agustus 2022. (REUTERS/ANDREAS RINKE)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Harga minyak mentah pada hari ini, Senin (10/6/2024) mulai menguat, akan tetapi masih berada di bawah US$ 80 per barel.

Melansir data Refinitiv, pada perdagangan Jumat lalu, (7/4/2024) harga minyak mentah berjangka brent tergelincir 0,31% menjadi US$ 79,62 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) turun tipis 0,03% ke posisi US$ 75,53 per barel.

Sementara pada hari ini (10/6/2024) hingga pukul 10.30 WIB terpantau mulai menguat, dari brent yang naik 0,31% menjadi US$ 79,87 per barel. Sementara WTI menguat 0,29% ke posisi US$ 75,75 per barel.

Harga minyak cenderung mulai stabil ini terjadi di tengah pelaku pasar yang sedang dalam mode wait and see menjelang rilis data inflasi dan penantian keputusan suku bunga the Fed pada pekan ini.

Sebelumnya, pada Jumat harga minyak berada di bawah tekanan karena data pekerjaan AS yang kuat mendorong para pedagang untuk memangkas ekspektasi penurunan suku bunga AS, sehingga melemahkan prospek pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi.

Pekan lalu, harga minyak juga berakhir lebih rendah karena keputusan terbaru OPEC+ yang memicu kekhawatiran mengenai surplus pasokan. Meskipun OPEC+ setuju untuk memperpanjang sebagian besar pengurangan pasokan hingga 2025. Mereka juga mengumumkan rencana untuk secara bertahap menghentikan beberapa pengurangan produksi sukarela dari delapan negara anggota mulai bulan Oktober.

Selain itu, pelaku pasar juga mengamati perkembangan politik di Eropa setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan pemilu cepat setelah kalah dari partai Reli Nasional pimpinan Marine Le Pen dalam pemilu UE pada hari Minggu.

²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn) Next Article Tekanan Geopolitik di Timur Tengah Mereda, Harga Minyak Mendingin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular