
Lippo Cikarang (LPCK) Ganti Dirut, Ini Susunan Direksi-Komisaris Baru

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Emiten pengembang megaproyek Meikarta PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) telah merombak jajaran pengurusnya. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 19 Juni 2024, LPCK mengganti sejumlah direksi termasuk presiden direktur.
Mengutip keterbukaan informasi, para pemegang saham mengganti Presiden Direktur LPCK Ketut Budi Wijaya dan menggantikannya dengan Gita Irmasari. Ketut sempat menjadi sorotan pada awal tahun lalu ketika ia dicecar DPR RI terkait isu yang menerpa pembangunan Meikarta. Sementara itu, Gita sebelumnya menjabat sebagai Direktur LPCK.
Kemudian, perusahaan Grup Lippo itu mengangkat Marlo Budiman sebagai direktur, menggantikan Maria Clarissa Joesoep.
Dengan begitu, susunan pengurus LPCK menjadi:
Dewan Komisaris :
Presiden Komisaris (Independen) : Didik Junaedi Rachbini
Komisaris Independen : Hadi Cahyadi
Komisaris : Anand Kumar
Komisaris : George Raymond Zage III
Direksi :
Presiden Direktur : Gita Irmasari
Direktur : Marshal Martinus Tissadharma
Direktur : Marlo Budiman
"Manajemen LPCK mengucapkan selamat bergabung kepada para Dewan Komisaris dan Direksi baru, serta diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sekaligus meningkatkan kinerja Perseroan di tahun-tahun yang akan datang," kata perusahaan dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (23/6/2024).
Untuk diketahui, LPCK mencatatkan laba bersih senilai Rp161,92 miliar atau nyungsep 47,63% (year-on-year), lantaran tertekan oleh penurunan pendapatan dan lonjakan beban keuangan. Sementara itu aset LPCK sebesar Rp9,7 triliun bertumbuh 3,6% dari tahun sebelumnya.
Untuk mencapai target pra-penjualan tahun 2024, LPCK memperkenalkan konsep perkotaan baru, bernama Lippo Cikarang Cosmopolis (LCC) dan melakukan fokus strategi penjualan pada produk rumah tapak khususnya seri produk terbaru XYZ Livin sebagai inovasi produk perumahan yang terjangkau untuk kalangan muda.
Perseroan pada kuartal pertama 2024 mencatat pra-penjualan sebesar Rp325 miliar dan mencapai 23% dari target untuk tahun 2024 sebesar Rp1,435 triliun.
Seperti diketahui, LPCK memiliki anak usaha PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), yang merupakan pengembang proyek Meikarta.
(ayh/ayh) Next Article Kinerja Grup Lippo: LPKR Untung Rp 50,14 M, Laba LPCK Turun 47,63%