
Bye-bye Kartu Kredit, Warga RI Kini Makin Doyan Pay Later

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Buy Now Pay Later (BNPL) kian menggeser popularitas kartu kredit sebagai alat pembayaran di Indonesia. Bahkan, penggunaannya di toko fisik atau offline pun terus meningkat.
Menurut Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024 oleh Kredivo, Pay later masuk dalam 3 besar metode pembayaran paling populer untuk berbelanja online, dengan penggunaannya mencapai 70,5% pada tahun 2024. Sebaliknya, penggunaan kartu kredit mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 15% pada tahun 2023 menjadi hanya 9,5% pada tahun 2024
Popularitas transaksi Paylater semakin melesat bukan hanya di platform e-commerce, namun di sektor belanja offline. Tercatat, transaksi offline berkontribusi sebesar 27,7% terhadap total transaksi Paylater atau mengalami kenaikan hingga 169% sepanjang 2023.
Selama 2023, transaksi Paylater secara offline mencapai puncak pada kuartal empat, yaitu sebesar 44% dari total seluruh transaksi. Peningkatan ini bertepatan dengan libur akhir tahun dan banyaknya promo dari berbagai merchant yang mendorong aktivitas belanja konsumen.
Direktur Ekonomi Digital CELIOS (Center of Economic and Law Studies), Nailul Huda mengatakan, penggunaan Paylater di merchant offline diterima baik oleh kelompok usia yang cenderung lebih lambat mengadopsi belanja online dan lebih nyaman dengan belanja offline, alias generasi yang lebih tua.
"Tren ini juga menunjukkan bahwa kehadiran Paylater di merchant offline efektif memperluas demografi pengguna. Fenomena tersebut menjadi potensi besar bagi industri Paylater untuk terus berkembang dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam membuka akses keuangan bagi masyarakat serta mengakselerasi digitalisasi transaksi," kata Huda, dikutip dari keterangan resmi, Rabu, (26/6/2024).
Adapun adopsi Paylater pada transaksi offline menjadi pilihan bagi masyarakat di tier 2 dan 3 untuk dapat tetap berbelanja menggunakan Paylater tanpa hambatan infrastruktur digital dan tingginya ongkos kirim.
Menuru Huda, masifnya penetrasi ke kota tier 2 dan tier 3 akan membuat pertumbuhan pengguna Paylater masih sangat dimungkinkan meningkat secara signifikan dalam beberapa waktu mendatang.
Kondisi ini juga bisa menjadi peluang bagi merchant offline dan penyedia layanan Paylater untuk memperbanyak kerja sama dalam mengintegrasikan layanan keuangan kredit digital.
(ayh/ayh) Next Article BTN Bakal Luncurkan Pay Later di Semester I-2024
